Prasetyo Bantah Ada Gratifikasi dalam Pembangunan Masjid di Tual

Jaksa Agung HM Prasetyo membantah jajaran kejaksaan menerima gratifikasi dalam pembangunan masjid di Tual, Maluku. Hal itu ditegaskan Prasetyo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Rabu (19/1).

Kejagung menegaskan hal itu terkait pertanyaan anggota Komisi III Edison Betaubun yang mempermasalahkan perkara pembangunan masjid yang ditangani di Kota Tual, Maluku tersebut.

"Menjawab pertanyaan Pak Edison, saya ingin jelaskan bagaimana pun ini mengusik perasaan dan pikiran saya. Sekarang semuanya sudah diproses dan Insya Allah minggu depan perkaranya akan dilimpahkan ke persidangan," ujar Prasetyo.

Ia juga menegaskan bahwa tidak benar Kejaksaan Negeri Tual menerima gratifikasi. Hal ini ia tegaskan perihal pertanyaan dari Edison yang menganggap Kejaksaan Negeri Tual tak berani melimpahkan perkara itu ke pengadilan karena menerima grafitikasi.

"Jadi tidak ada, Pak. Tidak ada anak buah saya yang menjadi bawahan Wali Kota," imbuhnya.

Lebih lanjut Prasetyo mengatakan pembangunan masjid tersebut sedang berjalan. Berdasarkan informasi yang diperolehnya dan setelah dilakukan pengecekan dari rekening atas nama Panita Pembangunan Masjid Agung Al-Huriyah, Tual, dana pembangunan masjid tersebut masih utuh di bank.

"Uangnya masih utuh, ada di bank. Proses pembangunan masjidnya sedang berjalan. Saya harap semua memahami ini. Tidak ada yang tersembunyi dan tidak ada sesuatu hal yang disembunyikan seolah ada permainan disini. Besar dananya Rp5 miliar. Saya belum ke sana sendiri tetapi ini laporan dari sana. Saya harus percaya pada anak buah saja," jelasnya. (Nov/OL-2)