Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Penyebab Karhutla 99% Ulah Manusia

Surya Sriyanti
05/8/2019 08:15
Penyebab Karhutla 99% Ulah Manusia
Kabut Asap Karhutla, Acara Senam Pagi Massal HUT Riau Dibatalkan.(MI/Rudi Kurniawansyah)

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menegaskan, terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) itu 99% akibat ulah manusia.

"Yang lainnya, termasuk El Nino lemah hanyalah penyebab," ujar Doni saat rapat koordinasi dengan jajaran Pemerintah Provinsi Kalteng di Bandara Cilik Riwut, Palangka Raya, Minggu (4/8).

Ia menceritakan, saat berada di atas Kalteng 5 menit sebelum mendarat di Bandara Cilik Riwut, Minggu (4/8) pagi, ia melihat adanya kebakaran hutan luasnya sekitar 1,5 km dan kebakaran ini sangat mungkin apinya diletakkan di posisi tertentu.

"Ini artinya ia (pelaku) sudah paham arah angin dan lainnya. Di sini saya minta agar mencari tahu siapa pelaku pembakaran," katanya.
Dalam pertemuan  itu hadir juga Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri, Kepala Badan Penangggulan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPDPK) Kalteng Mofid Saptono Subagio, juga Kapolres Palangka Raya AKB Timbul Siregar.

Di bagian lain Doni Monardo menyebutkan BNPB  juga sudah mengalokasikan dana bagi sebanyak 1.512 personel yang diterjunkan untuk melakukan pemadaman karhutla di Kalteng. Rinciannya setiap orang mendapatkan Rp145 ribu per hari.

Doni pun meminta, kalau bisa, masyarakat yang diketahui melakukan pembakaran sebaiknya juga ditarik sebagai satgas dan  ini mungkin bisa mengurangi kebakaran.

"Pada kebakaran hutan 2015 itu, kerugian ekonomi mencapai Rp221 triliun. Ini melampaui  bencana tsunami di Aceh (Rp16,1 triliun), anggaran Polri (Rp90 triliun) dan juga anggaran Kemenhan (Rp129 triliun)," papar Doni Monardo.

Ketua Satgas Penangangan Karhutla Kalteng yang juga Komandan Korem 102 Panju Panjung, Kolonel Arm Syaiful Rizal, menjelaskan  jumlah areal yang terbakar di Kalteng telah mencapai 1.296,64 ha, sedangkan sebaran titik panas (hotspot) sebanyak 1.299 titik.

Kabut asap
Dari berbagai wilayah dilaporkan, jumlah hot spot alias titik panas yang terpantau terus bertambah. Di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan oleh BMKG Stasiun El Tari Kupang, Minggu (4/8), terdapat 14 titik panas menyebar di tujuh kabupaten.

Sebelumnya Kamis (1/8), BMKG melaporkan titik panas yang terpantau di tujuh kabupaten baru berjumlah 11 titik.

Di Pekanbaru, Riau, karhutla telah berkembang menjadi kabut asap sehingga acara senam pagi massal dalam rangka peringatan hari ulang tahun Riau dan Republik Indonesia di halaman Kantor Gubernur Riau, Minggu (4/8) pagi, dibatalkan akibat kabut asap karhutla yang menebal. Acara yang diwajibkan diikuti seluruh ASN dan honorer Pemprov Riau itu kemudian berganti dengan pembagian masker.

Warga Kota Pekanbaru pun mulai mengeluhkan dampak asap karhutla yang mulai mengganggu kesehatan dan aktivitas keseharian.  

Di Sumatra Selatan, karhutla dilaporkan sudah melanda 49 ha lahan di beberapa desa di Kabupaten Ogan Ilir pada tiga hari terakhir.  

Sebanyak empat titik panas juga terpantau satelit di dua kabupaten di Provinsi Bangka Belitung,  Minggu (4/8).

Di Jambi, sepekan berlalu, karhutla di Kecamatan Kumpehulu, Kabupaten Muarojambi, hingga Minggu (4/8), belum juga berhasil dipadamkan oleh ratusan personel Tim Satgas Karhutla Jambi.

Menurut Kapolres Muarojambi, AKB Mardiono, hambatan terberat pemadaman ialah sulitnya mendapatkan sumber  air. (PO/RK/RF/SL/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya