Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Tiga Keluarga di Jatim Diduga Bergabung Gafatar

M Yakub
16/1/2016 16:03
Tiga Keluarga di Jatim Diduga Bergabung Gafatar
(ANTARA/Dewi Fajriani)

Masyarakat Jawa Timur mesti waspada terhadap sepak terjang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di sekitar pemukimannya. Sebab, saat ini sudah ada tiga keluarga di Lamongan dan Tuban yang diduga kuat bergabung dengan ormas terlarang tersebut.

Rinciannya, dua keluarga berasal dari Lamongan dan satu keluarga dari Kabupaten Tuban. Satu keluarga yang berasal dari Tuban itu terdiri dari pasangan suami-istri berikut seorang anaknya. Dari
jumlah itu, total warga yang telah bergabung ke Gafatar menjadi 16 orang.

Tiga orang terakhir yang bergabung atas nama Patria Budi Setyawan,30, dan Yuanita Wulansari, 28, serta Jessica Avril Setyawardhani,4,5 tahun, anaknya. Mereka berasal dari Perumahan Tasik
Madu, Kecamatan Palang, Tuban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, selama ini keluarga itu tinggal bersama orang tuanya di perumahan yang berlokasi di sebelah timur Kota Tuban tersebut. Namun, sejak tiga bulan terakhir mereka meninggalkan rumah dengan mengajak serta anaknya.

Tatik Mudiarti, orang tua Yunita menjelaskan, anak beserta keluarganya pamit berangkat ke Kalimantan sejak 26 Oktober 2015 lalu. Dikatakan, anak serta menantunya itu hendak bekerja di sebuah peternakan atau pertanian di kawasan tersebut bersama keluarganya.

Dikatakan, mulanya komunikasi antara orang tua dengan anaknya berjalan lancar meski melalui ponsel. Namun, sejak sebulan terakhir mereka putus kontak dengan keluarga di Tuban.

“Kami kaget saat ada berita Gafatar di televisi, itu seragamnya kok mirip sekali dengan yang pernah dipakai anak saya," terang Tatik kepada wartawan, kemarin.

Dikatakan, dugaan anaknya bersama keluarga bergabung dengan ormas itu makin kuat. Hal ini setelah keluarga itu mendapati ada formulir pendaftaran Gavatar milik anak mereka di rumah. Apalagi, formulir pernah juga ditunjukkan kepadanya.

“Saya berharap anak perempuan dan cucu saya bisa pulang kembali ke Tuban, tidak usah ikut yang begituan,” pungkasnya.

Sebelumnya, ada dua keluarga asal Kabupaten Lamongan, Jatim, yang diduga bergabung dalam Gafatar. Jumlah ini bertambah karena, sebelumnya baru keluarga Su’udi asal Kecamatan Deket yang bergabung. Dan kali ini, keluarga Muhammad Miftah bersama enam anaknya diduga
juga telah bergabung dengan ormas tersebut.

Dugaan itu diperkuat dengan ditemukannya sejumlah dokumen Gafatar dibekas rumah kontrakkan Miftah yang belakangan hari dipergunakan Markas ormas tersebut di Kabupaten Lamongan. Sejumlah data itu ditemukan setelah pihak aparat kepolisian mengeledah rumah tersebut pada
Kamis (14/1) malam.

Sebelumnya, satu keluarga warga Dusun Keset, Desa Sidorejo, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, juga dilaporkan hilang misterius sejak November 2015 silam. Diduga tujuh anggota keluarga itu hilang karena bergabung dengan Gafatar.

Pengeledahan rumah kontrakan Muhammad Miftah itu dilakukan dari Kamis (14/1) petang hingga malam hari. Rumah kontrakan yang sekaligus dipergunakan sebagai Markas itu berada di Jalan Sunan Drajad 201 A Kota, Kelurahan Sidoarjo, Kecamatan/Kota Lamongan. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya