Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Gunung Tangkuban Parahu masih Berpotensi Erupsi

Antara
27/7/2019 09:51
Gunung Tangkuban Parahu masih Berpotensi Erupsi
Kawah Ratu di Gunung Tangkuban Parahu saat ini ditutup pascaerupsi pada Jumat (26/7).(Antara )

PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan berdasarkan analisis, Gunung Tangkuban Parahu masih berpotensi terjadi erupsi dengan masih terekamnya tremor berkelanjutan. Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy K Syahbana menjelaskan bahwa erupsi pada Jumat (26/7) disebabkan uap magma yang berinteraksi dengan sistem hidrotermal Gunung Tangkuban Parahu. Kemudian, ada perubahan di bawah permukaan sehingga terjadi erupsi. Kondisi ini bisa terjadi di beberapa gunung bukan hanya di Tangkuban Perahu, tapi di Papandayan, Dieng juga sama.

"Dan ini biasanya tidak diawali dengan tanda jelas. Bisa terjadi kapan pun. Jadi erupsi bisa terjadi kapan saja," kata Devy di Ruang Monitoring PVMBG Badan Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (27/7).

Menurut dia, berdasarkan peristiwa erupsi yang terjadi, ancaman hanya di wilayah sekitar kawah saja. Sedangkan di luar kawah tidak akan terlalu berbahaya.    

"Kalau di luar kawah ini tidak akan terlalu bahaya, minimal menyiapkan masker," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gede Suantika mengatakan erupsi Tangkuban Parahu tidak akan berdampak pada pergerakan Sesar Lembang.
   
Menurut dia, pergerakan Sesar Lembang mungkin bisa terjadi ketika erupsi yang terjadi sangat besar hingga mengeluarkan magma.

"Erupsi sekarang kecil sekali jika ingin dikaitkan dengan Sesar Lembang. Pergerakan Sesar Lembang bisa saja terjadi kalau erupsi magmatik," kata Gede.

baca juga: Bertahun-tahun Warga Desa Aransina Hidup Tanpa Listrik

Atas kejadian ini, PVMBG pun telah memberikan rekomendasi kepada pengelola tempat wisata agar tidak memberikan izin kepada masyarakat untuk berada di sekitar kawasan khususnya Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter.

"Pedagang, wisatawan, dan pendaki pun tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu. Masyarakat sekitar harus mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah," kata Gede. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya