Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Kajian Pejuang Ratu Kalinyamat Diperkuat

(AS/N-1)
23/7/2019 22:40
Kajian Pejuang Ratu Kalinyamat Diperkuat
Perkuat Penelitisan dan Kajian Ratu Kalinyamat, Yayasan Dharma Bakti Lestari Kerjasama dengan Unisnu Jepara(MI/Akhmad Safuan)

YAYASAN Dharma Bakti Lestari (YDBL) melakukan kerja sama dengan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Jawa Tengah, untuk menguatkan kajian akademik dalam upaya memperjuangkan Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional. Upaya mengukuhkan pejuang wanita pada 1550 itu menjadi pahlawan sebelumnya pernah dua kali dilakukan, tetapi gagal.

Yayasan Dharma Bakti Lestari yang sejak delapan bulan memperjuangkan pe-ngukuhan Ratu Kalinyamat atau Retno Kencono menjadi pahlawan nasional makin menemui jalan terang setelah bukti-bukti primer dan sekunder, termasuk dokumen pustaka ditemukan di perpustakaan Portugis dan peninggalan sejarahnya hingga kini masih ada di Jepara.

Menurutnya, Unisnu selanjutnya akan membentuk lembaga penelitian dan kajian yang akan memperkuat tim penyusun usulan pahlawan nasional tersebut. Menurut rencana, usul itu akan diajukan pada 2020. “Tim dan Unisnu akan berkolaborasi dan saling melengkapi,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Unisnu Jepara Sa’dullah Assa’idi mengatakan, sebagai lembaga pendidikan Unisnu memiliki kewajiban untuk melakukan penelitian ilmiah. Oleh karena itu, kerja sama dengan YDBL menjadi tugas akademisi yang menarik.

Meski baru dimulai, lanjut Sa’dullah, lembaga ­penelitian Ratu Kalinyamat yang dibentuk Unisnu akan dapat meng-ungkap fakta-fakta yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah ­sebab bukti-bukti kepahlawanan penguasa Jepara keturunan Raja Demak Raden Patah itu memang ada dan bukan legenda semata.

Secara terpisah, Pelaksana Tugas Bupati Jepara Dian Kristiandi mengaku bangga dan senang atas diusulkannya Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan. Hal itu, menurutnya, akan semakin meng-angkat nama Jepara yang memang telah mendunia dengan seni ukirannya.

Dengan pengangkatan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional karena keberanian dan semangatnya mengusir penjahah, ujar Dian, Jepara akan mempunyai pahlawan nasional perempuan lagi selain RA Kartini.
“Pemkab Jepara akan mendukung penuh tim pengusul yakni YDBL dengan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan tim,” tambahnya.

Perempuan pejuang Ratu Kalinyamat pada 1550 pernah mengirim pasukan yang terdiri atas 4.000 personel dengan menggunakan 40 kapal untuk menyerbu benteng Portugis di Malaka sebagai upaya mengusir bangsa Eropa tersebut.

Perjuangan Ratu Kalinyamat untuk mengusir Portugis dari Nusantara tidak pernah padam meski mengalami kekalahan saat menyerbu Malaka.

Ketika itu diperkirakan 2.000 pasukan Ratu Kalinyamat gugur.

Pada 1565, pejuang dari Jepara yang merupakan bagian dari Kerajaan Demak itu kembali menurunkan pasukan untuk menghadapi Portugis yang ­mengganggu warga Hitu di Ambon. (AS/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya