Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
SERAGAM lengkap dengan atribut TNI dan Polri tidak membuat puluhan warga di Desa Bukit Bakar, Kecamatan Renahmendaluh, Kabupaten Tanjungjabung Barat, ciut nyali. Di dalam kawasan hutan, mereka nekat mengeroyok dua aparat keamanan yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Jambi itu hingga menderita luka serius.
Polda Jambi yang mendapat laporan bergerak cepat dan berhasil menangkap 45 pelakunya. Mereka diidentifikasi sebagai anggota kelompok Serikat Mandiri Batanghari. Polisi juga sudah lama mengincar kelompok yang dipimpin Muslim.
“Kelompok ini sering berulah dan bergerak dalam jumlah besar menggunakan senjata tajam dan senjata api rakitan. Sebelum menganiaya anggota Satgas Karhutla Jambi, mereka juga telah menyerang dan merusak fasilitas bangunan perusahaan perkebunan Hutan Tanaman Industri PT Wirakarya Sakti di Desa Bukit Bakar,” ungkap Kapolda Jambi, Irjen Muchlis AS, kemarin.
Kelompok yang sama, lanjut dia, juga pernah menganiaya warga Desa Sengkatibaru, yang sedang bergotong royong. Seratusan warga itu menyerang warga dan kepala desa.
“Kami menerima 14 laporan polisi terkait aksi kriminal yang mereka lakukan sejak 2018. Mereka beraksi di Tebo, Batanghari, dan Tanjungjabung Barat,” lanjut Muchlis.
Gubernur Jambi Fachrori Umar menyambut penangkapan terhadap Muslim dan kawan-kawannya itu. “Negara tidak boleh kalah oleh aksi premanisme mereka.”
Kelompok Muslim ini lahir karena konflik masyarakat dengan PT Wirakarya Sakti. Sayangnya, setiap kali coba dipertemukan untuk dialog mencari jalan keluar bersama Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Jambi, Muslim menolak hadir.
Sementara itu, di Kabupaten Kampar, Riau, aksi pembalakan liar marak terjadi di kawasan konservasi harimau sumatra Suaka Margasatwa Rimba Baling, di Kenegerian Pangkalan Kapas, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Kawasan itu juga terancam operasi perusahaan batu bara PT Buana Tambang Jaya memiliki izin ekploitasi lahan seluas 2.883 hektare di dekat suaka.
“Warga yang semua petani karet banyak beralih jadi perambah hutan. Penebangan dilakukan terang-terangan,” kata Shodik, warga Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri Hulu.
Dia juga mengkhawatirkan aktivitas perusahaan batu bara yang bisa merusak ekosistem SM Rimbang Baling dan Sungai Subayang yang selama ini masih terjaga dan alami. (SL/RK/RF/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved