Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Sudah 28 Tahun Siswa SDN Cikadongdong Belajar di Lantai

Kristiadi
17/7/2019 11:53
 Sudah 28 Tahun Siswa SDN Cikadongdong  Belajar di Lantai
Ruang perpustakaan SDN Cikadondong Kabupaten Tasikmalaya digunakan untuk ruang kelas. Kejadian ini sudah berlangsung 28 tahun.(MI/Kristiadi )

SUDAH 28 tahun kondisi SDN Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memprihatinkan. Tidak seperti skeolah lainnya, sekolah tersebut tidak memiliki meja dan kursi memadai. Para murid belajar di ruang lantai perpustakaan.

Penyebabnya, sekolah tersebut kekurangan ruang kelas. Ruang perpustakaan berukuran 9x7 meter digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dengan menampung 19 siswa kelas 2.

"Sudah 28 tahun lalu sekolah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan termasuk ke pemerintah daerah meminta bantuan supaya dibangun kelas baru. Tetapi pengajuan selama itu sampai sekarang ini belum ada tanggapan. Termasuk janji manis Bupati Tasikmalaya pada saat itu Uu Ruzhanul Ulum yang berencana mendirikan satu ruang kelas. Tapi sampai sekarang belum adanya pembangunan," kata Kepala Sekolah SD Cikadongdong, Singaparna, Eti Kursiasih, Rabu (17/7).

Eti mengatakan, pengajuan proposal selama itu telah dilakukannya tapi belum ada satu pun bantuan yang direspons oleh dinas pendidikan termasuk Pemkab Tasikmalaya. Apalagi banyak orangtua murid mengeluhkan fasilitas sekolah tersebut.

"Ironis, saat ini banyak pembangunan dilakukan pemerintah, tetapi bagi para generasi penerus bangsa terutama anak didik kami terpaksa menggunakan ruang perpustakaan untuk belajar. Bahkan dinas pendidikan melarang jangan ada kursi dan meja di ruangan tersebut. Lebih baik harus dikosongkan," ungkapnya.
 
Ferbi Alis Muhamad, siswa kelas 2 SDN Cikadondong mengeluhkan ia tidak tahan belajar di lantai, karena tidak ada karpet maupun tikar. Ia pun sering tidak konsentrasi belajar karena ruangan tidak nyaman.

"Kami meminta Pak Jokowi, pak menteri dan bupati harus secepatnya bisa mendirikan bangunan. Saya sempat masuk angin berada di ruangan perpustakaan karena kedinginan dan ruangan sempit," keluhnya.

baca juga: Kemendagri Anulir 40 SK Mantan Wali Kota

Eti menambahkan kurangnya satu ruangan kelas telah berimbas kepada kekurangan siswa di SD Negeri Cikadongdong. Selain dampak zonasi, banyak orangtua yang enggan menyekolahkan di sekolah tersebut.

"Saat ini sekolah berupaya untuk melakukan sekolah pagi dan siang agar semua anak didik bisa menikmati ruang kelas. Agar tidak ada lagi anak yang belajar di lantai perpustakaan," kata Eti. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya