Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GUBERNUR Lampung Arinal Djunaidi menyatakan Lampung siap menjadi ibu kota negara. Dukungan ini menyusul lantaran munculnya nama provinsi berjuluk Gerbang Sumatra sebagai salah satu alternatif ibu kota negara dalam Dialog Nasional Bappenas beberapa waktu lalu.
Menurut Arinal, Lampung menjadi pilihan yang tepat sebab memenuhi kriteria yang disusun oleh Bappanes, di antaranya lokasi yang strategis, tersedia lahan luas milik pemerintah, bebas potensi bencana alam, tersedia sumber daya air yang cukup, dekat dengan kota yang sudah berkembang, potensi konflik sosial rendah serta jarak tidak berdekatan dengan perbatasan negara
"Saya rasa itu tepat dan benar, dan itu beralasan. Pertama, pusat ibu kota harus mencerminkan negara maritim, Lampung memenuhi syarat. Kedua, tidak jauh dari pusat ekonomi Jakarta ada berbagai alternatif transportasi dengan pesawat hanya butuh 25 menit," ujar Arinal di kantornya, Senin (8/7).
Selain itu, Lampung merupakan lumbung pangan dan ternak nasional yang menyuplai sebagian besar kebutuhan Jakarta. Produksi hortikultura di Lampung masuk 10 besar nasional, sehingga ibu kota tidak akan kekurangan kebutuhan pangan.
Baca juga: Presiden Minta Lampung Topang Kebutuhan Jakarta
Dari sisi sosial budaya, penduduk Lampung berasal dari berbagai suku di Indonesia, artinya penyesuaian sosial budaya tidak akan menyulitkan. Perekomian dan infrastruktur Lampung pun telah tumbuh sehingga tidak butuh investasi terlalu besar.
Pihaknya akan menyiapkan lahan di lokasi bebas dari potensi bencana alam, yaitu di wilayah selatan Lampung yang jauh dari potensi gempa dan tsunami akibat aktivitas Anak Gunung Krakatau.
"Apakah lahannya ada? Tentu ada. Ketika negara membutuhkan, air, tanah dan udara semua kita siapkan. Kita punya taman nasional yang lahannya mencapai 129.000 hektare, sebagian bisa dimanfaatkan untuk pembangunan ibu kota. InshaAllah Lampung siap jika Bapak Presiden setuju dan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang rasional," papar Arinal.
Pernyataan gubernur ini diperkuat dengan kajian yang telah dilakukan oleh Relawan DKI Lampung. Koordinator Relawan DKI Lampung Andi Desfiandi mengatakan dalam kajian yang melibatkan perguruan tinggi dan para pakar, Lampung diyakini sebagai lokasi ideal ibu kota negara. Dari segi ketersediaan lahan terdapat 1.004.735 hektare lahan milik pemerintah.
"Sekalipun Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah memiliki lahan yang luas, namun sebagian besar merupakan hutan yang menjadi paru-paru dunia dan sebagian besar wilayah gambut yang sangat tidak cocok menjadi ibu kota negara," ujar Andi.
Secara demografi, pada 2025, Lampung akan memetik bonus demografi, 45% penduduk berusia produktif akan mendukung berkembangnya pembangunan ibu kota negara. Lampung memiliki jumlah penduduk 8,4 juta jiwa, lebih besar dibandingkan Kalimantan Tengah yang hanya 2,2 juta jiwa dan Kalimantan Timur 3,4 juta jiwa.
"Lampung juga memiliki sejarah toleransi multietnis, multiagama dan heterogenitas sejak ratusan tahun. Sehingga jika lebih dari 1.500 ASN ibu kota pindah ke Lampung, dipastikan masyarakat akan siap menerima pendatang. Berbeda dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang cenderung homogen," paparnya.
Selain itu, Lampung akan menjadi bagian dari kawasan pertahanan dan kemanan nasional dengan adanya pembangunan Kawasan Industri Martim (KIM) Tanggamus dan relokasi industri pertahanan strategis (PINDAD, PAL, PTDI). Posisi Lampung juga strategis dari segi pertahanan dan keamanan karena jauh dari perbatasan. Sementara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur relatif berbatasan dengan negara tetangga dan kurang strategis sebagai basis pertahanan dan keamanan.(OL-5)
Dari sudut pandang demografi , khususnya dari efek mobilitas penduduk dan tekanan kepadatan penduduk terhadap penyediaan layanan publik di perkotaan dan terhadap daya dukung lingkungan.
hal yang menjadi pertimbangan ialah biaya yang dibutuhkan untuk memindahkan Ibukota tidaklah sedikit.
Pengumuman pemindahan ibu kota akan diumumkan Presiden Jokowi dalam waktu dekat
Pengembangan wilayah metropolitan dengan format kerja sama dianggap tepat dan jaringannya sudah tidak terhalang oleh wilayah administrasi
“Yang tadi sempat kita diskusikan adalah hasil pertemuan terakhir, hari Selasa yang lalu di kantor Bapak Wakil Presiden yang membahas tentang program urban regeneration."
Alasannya, Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan ibu kota yang baru ialah di Kalimantan Timur tepatnya di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanaegara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved