Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MEMASUKI musim kemarau, Provinsi Kalimantan Tengah sudah mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Untuk tahap awal sebanyak empat posko di tiga kabupaten dan satu kota mulai didirikan dan diaktifkan. Ketiga kabupaten tersebut adalah adalah Kabupaten Katingan ,Pulang Pisau dan Kapuas dan Kota Palangka Raya.
"Ada 4 posko yang kita dahulukan untuk didirikan yakni daerah yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," kata Komandan Satuan Tugas Karhutla Kalteng sekaligus Danrem 102 Panju Panjung, Kolonel Arm Saiful Rizal kepada wartawan usai Rapat dengan unsur terkait di Pusat Data dan Laporan (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK )Provinsi Kalteng, di Palangka Raya, Senin (1/7).
Danrem menegaskan nantinya pihaknya juga tetap akan membangun dan mengaktifkan posko karhutla di 10 kabupaten lainnya.
"Kita juga mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan walaupun lahannya bukan gambut," jelas Syaiful.
Sudah dua pekan terakhir ini Kalimantan Tengah tidak diguyur hujan. Kondisi ini mengakibatkan terjadi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah tempat. Terpisah, Kepala Pelaksana Tugas BPB-PK Provinsi Kalteng, Mofit Saptono kepada wartawan mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus lakukan patroli dan bergerak cepat jika ada yang terbakar untuk segera dipadamkan.
baca juga: Sistem Zonasi Sekolah Swasta Kekurangan Murid
"Kita lakukan pembinaan kepada masyarakat agar jangan membakar," kata Mofit.
Dan jika terjadi kebakaran lahan seperti yang terjadi di KM 9 Palangka Raya, para petugas pemadam yang terkait langsung memadamkan.
"Kita akan langsung padamkan jika ada kebakaran lahan dan kita tidak ingin kebakaran itu meluas," tegasnya. (OL-3)
PULUHAN titik panas yang diduga adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpantau satelit bertebaran di sejumlah Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (17/7).
BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, NusaTenggara Timur (NTT), mengeluarkan peringatan dini ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyusul aktifnya angin monsun timur pekan ini.
Karhutla kembali melanda wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kali ini, lahan gambut seluas 4 hektare (ha) di Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar
Tim berjibaku menjangkau kebakaran lahan di kawasan Pastoran, Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai. Tim di lapangan berjibaku memadamkan lahan yang terbakar di tengah kondisi cuaca panas.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan alat berat untuk membantu para petani melakukan pembersihan lahan pertanian tanpa membakar.
SATUAN Tugas (Satgas) Penanggulangan Perambahan Hutan (PPH) Polda Riau dan Polres jajaran menangani 17 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan luas 68 hektare di 2025.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved