Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KONDISI Danau Toba di Sumatra Utara yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Tanah Air nasibnya masih merana, belum tergarap dengan apik. Masyarakat sekitar danau dan empat pemerintah daerah yang menaungi Danau Toba dinilai abai terhadap penataan dan kebersihan danau legendaris itu.
Salah satu sikap abai oleh pemerintah daerah itu ditunjukkan Pemkab Toba Samosir, Sumatra Utara, dalam pengelolaan sampah warga di sekitar danau terluas di Indonesia itu. Tampak di sepanjang pinggir danau, khususnya di wilayah Lumban Silintong, Kecamatan Balige, masih ditemukan tumpukan sampah di beberapa titik tak jauh dari bibir danau. Kondisi tersebut ternyata berlangsung sudah lama.
Darwin Situmeang, Warga Toba Samosir, mengaku bahwa masyarakat yang bermukim di sekitar pinggir pantai masih membuang sampah tak jauh dari danau. “Jika musim kemarau, sampah tersebut dibakar. Namun, saat musim hujan, sampah yang sebagian besar merupakan plastik bergeser ke danau,” terangnya.
Hal tersebut diakibatkan minimnya tempat pembuangan sampah (TPS) sepanjang pinggir pantai sehingga warga, termasuk pelaku usaha di pinggir pantai, menumpuk sampahnya dan beberapa hari ke depan baru dibakar. “Namun, yang kerap terjadi sebelum sampah dibakar, angin terlebih dahulu meniup sampah-sampak tersebut hingga berserakan, bahkan sampai masuk ke Danau Toba,” ujarnya.
Darwin mengungkapkan, masyarakat sepertinya belum merasa mimiliki rasa tanggung jawab terhadap kebersihan Danau Toba. Termasuk belum terbentuk persepsi bahwa aspek kebersihan danau nantinya otomatis memikat minat wisatawan berkunjung ke daerahnya dan mendongkrak ekonomi daerahnya.
Namun, menurut Darwin, hal tersebut diakibatkan tidak adanya sosialisasi dari pemda setempat terkait dengan kebersihan pantai serta ketersediaan TPS. “Jangankan masyarakat dan pelaku usaha, sampah pemerintah saja berserakan di Dermaga Balige, bahkan jauh lebih jorok dari sampah milik masyarakat,” ujar Darwin lagi.
Audi Murphy O Sitorus, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir, kemarin tidak merespons saat ditanyai melalui telepon maupun Whatsapp terkait dengan masalah kebersihan di sekitar danau berjuluk ‘Kepingan Surga’ di Sumatra tersebut. (JH/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved