Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Jelang Kemarau, Bupati Gratiskan Alat Buka Lahan tanpa Bakar

Dwi Apriani
24/6/2019 18:43
Jelang Kemarau, Bupati Gratiskan Alat Buka Lahan tanpa Bakar
Bupati Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan, Dodi Reza Alex Noerdin (tengah)(MI/Dwi Apriani)

BUPATI Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan, Dodi Reza Alex Noerdin meluncurkan program menggratiskan alat untuk membuka lahan tanpa bakar kepada petani.

"Sebentar lagi kita akan dihadapkan pada musim kemarau, jadi ke depan tidak ada lagi yang membuka lahan dengan cara membakar dengan program bantuan alat buka lahan tanpa bakar ini di Muba akan meminimalisir terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," ucap Dodi di sela-sela pembukaan Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Lapangan Gelanggang Remaja Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berjalan semarak dan meriah, Senin (24/6).

Dia mengatakan, bantuan alat buka lahan tanpa bakar ini bersumber dari anggaran dana desa. "Jadi, semua Kepala Desa diwajibkan untuk menggangarkan dana desa yang dialokasikan untuk pembelian alat buka lahan tanpa bakar," ungkapnya.

Baca juga: RI Terdepan Tangani Karhutla

Lanjutnya, adapun alat buka lahan tanpa bakar yang diberikan yakni di antaranya Mis Blower/spayer, KCP Solo/Spayer, Scincawi, mesin rumput, racun tunggul garlon. "Bertahap, petani-petani di pedesaan Muba akan mendapatkannya dan hari ini secara simbolis kami serahkan ke petani di Desa Mangun Jaya," ujar Dodi.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pelaksanaan Peda KTNA tingkat provinsi ke-13 sudah sangat pantas dilaksanakan di Muba.

"Ini akan menjadi kebanggaan Sumsel, pelaksanaan KTNA di Muba ini sangat meriah dan menjadi ajang silaturahim serta diskusi bagi petani se-Sumsel," jelasnya.

Ketua KTNA Pusat Winarno Tohir mengatakan, sebagai lembaga sosial tempat berkumpulnya kontak tani nelayan andalan, KTNA dapat melakukan komunikasi, bertukar arus informasi tentang kemajuan bidang pertanian arti luas khususnya dalam transfer tehnologi.

"Sementara di ajang Peda maupun Penas,  KTNA justru memperoleh kesempatan melakukan kontak bisnis dan menimba pengalaman antar daerah dalam mengembangkan komoditas sesuai potensi yang ada di daerah masing-masing," ulasnya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya