Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
POLDA Jawa Tengah masih terus menelisik intensif kasus bom bunuh diri yang dilakukan oleh terduga Raufik Asharudin, di depan Pospam Lebaran 2019 Tugu Kartasura,pada Senin (3/6) tengah malam.
Sejauh ini, belum jelas motif di balik aksi bom bunuh diri yang gagal melukai petugas polisi maupun warga ini. Bahkan pria alumni sebuah madrasah aliyah negeri (MAN) di Solo itu juga tidak tewas usai meledakkan diri. Dan kini ia dalam perawatan serius di RSO Orthopedi Surakarta,setelah sebelumnya mendapatkan perawatan darurat di RS PKU Muhammadiyah Kartasura.
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang datang bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayjen M Efendi mengatakan, upaya bom bunuh diri menjelang hari raya Idul Fitri itu tidak berhasil melukai petugas yang sedang bertugas mengamankan arus mudik di pospam.
Raufik saat melakukan aksi tunggal melekatkan bom bunuh diri di tubuhnya. Dalam penggeledahan yang dilakukan di rumahnya Kampung Karanggan Kulon RT 1/2 Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (05/06/2019) dinihari ditemukan sisa sisa material bom. Seperti baterei, rangkaian kabel, dan serbuk belerang yang disimpan di lemari kamar tidur.
"Kita sita barang barang berupa material bom yang sama dengan hasil olah TKP di pos polisi. Kemungkinan terduga merangkai sendiri bom rakitan tersebut," ujar jenderal bintang dua itu.
Pihaknya terus mendalami kasusnya, termasuk upaya pengungkapan jaringan terorisme yang berada di balik aksi Raufik yang gagal ini. Sejumlah tetangga di Wirogunan mengatakan, Raufik yang tinggal bersama ibu dan adiknya itu merupakan pria pemburu burung liar.
baca juga: Idul Fitri Momentum Perkuat Persatuan
"Dulu dia itu termasuk remaja yang cukup aktif di kegiatan masjid meski pendiam. Namun setelah lulus sekolah aliyah, sudah tidak aktif lagi," ujar Sudallmanto, tetangga Raufik.
Kepala Desa Wirogunan Marjono yang menjadi saksi dalam upaya penggeledahan di rumah terduga melihat sejumlah material bom yang ada di lemarin dan kamar tidur tersebut.
" Saya sempat menyaksikan yang disita, seperti baterai, kabel, switch on off, serbuk belerang dan serbuk berwarna putih yang ditaruh di kamar tidur terduga," ungkap Marjono.
Penggeledahan berlangsung selama empat jam.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved