Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
SEBANYAK 200 narapinada dari sejumlah lembaga pemasyarakatan (Lapas) Provinsi Bangka Belitung, akan diberi kesempatan kuliah di Universitas Terbuka.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bangka Belitung, Sulistiarso menyampaikan hal itu usai menghadiri hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55 di halaman Kantor Gubernur Provinsi Babel, Senin (29/4).
"Program Kuliah bagi napi ini merupakan pertama kali di Indonesia dan hanya ada di Provinsi Babel," kata Sulistiarso.
Ia berharap dengan diberikan kesempatan kuliah ini, warga binaan keluar dari Lapas nanti sudah mendapatkan hak-hak pendidikan sesuai dengan SOP
di Lapas.
"Dengan diberikan kesempatan kuliah ini, kita ingin para napi mendapatkan hak-haknya untuk pendidikan, agar nantinya setelah keluar
dapat menerapkan ilmunya di tengah-tengah masyarakat," harap dia.
Untuk itu, lanjutnya. Kemenkumam Babel sudah melakukan MoU dengan Universitas Terbuka Pangkalpinang. Untuk tahap pertama, menurut Sulistiarso ditargetkan 200 napi yang akan mengikuti kuliah di UT.
"Tahap pertama 200 napi kita targetkan. Mengenai biaya apakah ditanggung masing-masing napi atau ditanggung Kemenhum HAM masih dalam pembahasan," ujarnya.
Mengenai mekanisme kuliah, diserahkan sepenuhnya kepada pihak Universitas Terbuka. "Mengenai mekanisme kita serahkan ke UT, kan belajarnya di dalam lapas bukan di luar. Kita hanya menentukan kriteria napi yang bisa ikut kuliah," ungkap dia.
Sementara, Direktur UT Pangkalpinang, Hasmonel mengatakan sistem belajar nantinya di dalam lapas secara online. Dan di tempat belajar akan dipasang Wifi. "Kita akan pasang wifi agar napi enak belajarnya. Kita juga akan bantu komputer," terang Hamsonel.
Dia menambahkan untuk bisa ikut kuliah UT ini syaratnya hanya lulus SMA atau paket C. Jika nanti napi tersebut sudah bebas dari hukuman bisa melanjutkan kuliah di luar lapas.
Gubernur Provinsi Babel. Erzaldi Rosman Djohan menyambut baik MoU pendidikan untuk para napi ini.
"Ini bagus sekali, apalagi yang diberi kesempatan itu para napi. Kita harap ini berjalan dengan baik," kata Erzaldi.
Gubernur berharap saat para napi saatnya keluar dari lapas sudah menyandang gelar sarjana dan bermanfaat bagi masyarakat. Pemprov sendiri menurut Erzaldi akan mengirim guru-guru ngaji di lapas agar selain pendidikan, para napi ditebalkan dengan ilmu agama.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved