Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat terus berupaya memaksimalkan potensi pariwisata halal. Besarnya jumlah penduduk serta target kunjungan wisatawan mengharuskan semua pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah percepatan. Apa saja yang dilakukan untuk mencapainya, berikut petikan wawancara wartawan Media Indonesia, Bayu Anggoro, dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik.
Sejauh mana Provinsi Jawa Barat dalam menyiapkan pariwisata halal?
Kami memang masih menginventarisasi, meski seperti ini Jawa Barat sudah masuk ke peringkat 10 besar destinasi pariwisata halal unggulan berdasarkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019. Ini menunjukkan ada peluang besar yang harus disikapi agar Indonesia khususnya Jawa Barat diperhitungkan industri pariwisata halal di dunia.
Langkah-langkah nyata apa saja yang telah dilakukan?
Ini membutuhkan kerja keras dari semua pihak, secara pentahelix dengan berbagai unsur di dalamnya. Yang pasti kami akan melakukan percepatan-percepatan untuk mewujudkan Jabar Juara Pariwisata Halal, yang salah satunya juga untuk memenuhi target kunjungan wisatawanan secara nasional yang mencapai lima juta pada tahun ini. Kami sudah membentuk West Java smart tourism dan integrated tourism services yang mengacu pada peningkatan kualitas pelayanan.
Baca Juga: Tata Kelola Industri Batam akan Ikuti Jawa Barat
Sektor apa saja yang akan dikerjakan dengan hadirnya sistem tersebut?
Sejumlah aspek menjadi fokus yang akan kami kerjakan untuk membenahi sektor pariwisata ini ialah akses, komunikasi, lingkungan, dan pelayanan. Pembenahannya berawal dari rencana induk tentang pengembangan potensi wisata di daerah masing-masing.
Daerah mana saja yang menjadi fokus utama dalam garapan ini?
Ada lima wilayah yang terus dimaksimalkan potensi pariwisatanya, yaitu
Bandung Raya, Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan
Kuningan), Bogor, Sukabumi, dan Karawang.
Keunggulan wisata apa saja yang dimiliki tiap-tiap daerah itu?
Banyak. Misalnya, untuk Ciayumajakuning terdapat banyak jenis wisata yang layak jual, dari agrowisata di Kuningan, pegunungan, bahari, sampai kebudayaan dan religi seperti di Cirebon. Ada juga Pulau Biawak di Indramayu. Tak kalah penting, optimalisasi wisata di Ciayumajakuning ini juga sangat berkaitan dengan keberadaan Bandara Kertajati. Jadi jika pariwisatanya bagus, kinerja Kertajati juga akan bagus. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved