Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bandara Internasional Yogyakarta Dikaji Layani Angkutan Lebaran

Agus Utantoro
24/4/2019 15:40
Bandara Internasional Yogyakarta Dikaji Layani Angkutan Lebaran
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi (kedua kanan).(MI/Agus Utantoro)

MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dapai didarati pesawat seperti Airbus 380 maupun Boeing 777.

Menurut dia, terminal yang dibangun mampu melayani penumpang dengan 50 penerbangan per hari.  

"Jika ada 50 penerbangan dan setiap penerbangan ada 200 orang, paling tidak ada 5.000 orang yang datang dan 5.000 yang pergi," kata Menhub di sela-sela meninjau kesiapan Yogyakarta International Airport (YIA), Rabu (24/4).

Mengawali operasional Bandara Internasional Yogyakarta ini, Menhub mengaku sudah menyampaikan usul kepada Presiden Jokowi untuk melakukan penerbangan pertama yang rencananya akan digelar pekan mendatang.

Ia mengemukakan, saat ini bersama jajarannya  sedang  melakukan kajian kemungkinan Bandara Internasional Yogyakarta ini untuk melayani penerbangan masa angkutan lebaran. Menurutnya, ada rencana memindahkan sebagian  penerbangan dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta ke Bandara Internasional Yogyakarta. 

"Karena menurut prediksi, jumlah pemudik akan mengalami kenaikan," katanya.

 

Baca juga: Enam Perjalanan KA Dukung Operasional Bandara YIA

 

Untuk itu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan kesempatan penerbangan dari dan ke luar Jawa ke Bandara Internasional Yogyakarta.

Bandara baru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengembangkan pariwisata melalui program empat Bali baru yakni Labuhan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Yogyakarta dan Toba (Sumatra Utara).

"Sudah kami komunikasikan dengan Ngarso Dalem (Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat), DIY akan 'meledak', baik sebagai tujuan wisata yang sama bagusnya dengan Bali. Persiapan-persiapan pariwisata yang sudah siap menjadi kunci penting," jelas Menhub.

Karena itu, imbuhnya, Kemenhub mengintensifkan komunikasi dengan Pemkab Kulonprogo, dan Pemda DIY, serta pemangku kepentingan lain mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut wisatawan mancanegara.

Untuk memudahkan aksesibilitas, katanya, tahap pertama akan ada layanan kereta api dari Stasiun Tugu Yogyakarta hingga Stasiun Wojo. Selanjutnya, penumpang akan melanjutkan perjalanan dari Stasiun Wojo ke Bandara Internasional Yogyakarta dengan menggunakan bus. 

"Waktu tempuh kereta api dari Stasiun Tugu ke Stasiun Wojo adalah 45 menit dan dari Stasiun Woko ke Bandara 10 menit," jelasnya.

Namun ke depan, Kemenhub akan membangun jalur kereta api langsung dari Yogyakarta ke Bandara Internasional Yogyakarta yang ditargetkan selesai akhir 2020.

Kereta Api Siap
Sementara PT KAI menyatakan kereta api yang melayani penumpang Bandara Internasional Yogyakarta sudah siap.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menjelaskan, sarana dan prasarana untuk layanan itu sudah dapat dioperasikan. 

"Kereta sudah bisa dioperasionalkan sesuai dengan operasional bandara baru," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.

Edi mengatakan KAI menyiapkan enam jadwal perjalanan kereta bandara dengan rute Stasiun Maguwo menuju Stasiun Wojo.

Stasiun Wojo ialah stasiun terdekat dari bandara yang sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, termasuk shuttle busuntuk mengantar penumpang menuju bandara.

Kereta api yang disiapkan untuk melayani penumpang menuju bandara baru ialah rangkaian kereta Solo Ekspres ditambah satu rangkaian kereta Solo Ekspresyang memang setiap hari melayani rute Solo-Kutoarjo.

Selain itu, ujarnya, masih ada 37 rangkaian kereta lain yang setiap hari melewati jalur tersebut yang jika diperlukan dapat saja kemudian dilakukan BLB (Berhenti Luar Biasa). 

"Jika dibutuhkan untuk mendukung angkutan penumpang ke bandara, bisa saja dicari kereta mana yang bisa berhenti di stasiun ini," katanya.

Edi menegaskan ke depan layanan akan terus ditingkapkan dan bahkan akan membangun jalur kereta api bandara dari Stasiun Kedundang.

Stasiun Kedundang tercatat sebagai staiun kelas III yang berada di Kulur, Temon, Kabupaten Kulonprogo. Stasiun ini resmi nonaktif pada 21 Juli 2007 setelah berlakuknya jalur ganda lintas Yogyakarta - Kutoarjo.

Sementara Stasiun Wojo juga merupakan stasiun kelas III. Stasiun ini berada di Dadirejo, Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Namun juga masih dalam wilayah kerja Daop 6 Yogyakarta. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya