Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Meninggal Dunia saat Kawal Suara

Mohammad Ghazi
24/4/2019 09:10
Meninggal Dunia saat Kawal Suara
ilustrasi(ilustrasi)

PROSES Pemilu Serentak 2019 dari hari pencoblosan (17/4), penghitungan suara, hingga rekapitulasi di KPUD hingga kemarin masih menelan korban jiwa.

Di Sumenep, Jawa Timur, setelah tiga petugas penyelenggara dinyatakan meninggal dunia akibat kelelahan kemarin, Miftahol Helmi, pengurus salah satu partai politik di kabupaten tersebut, meninggal dunia pada Senin (22/4) malam.

Miftahol diduga meninggal dunia akibat kelelahan setelah mengawal perolehan suara partainya sejak proses penghitungan suara tingkat TPS. Wildan Alfaizi, rekan Miftahol, mengatakan pria yang menjabat sebagai ketua pengurus anak cabang salah satu parpol tersebut tiba-tiba terserang stroke saat memantau perolehan suara partainya di Dapil IV Sumenep. "Kami segera membawanya ke RSUD dan meninggal dunia tidak lama setelah tiba di rumah sakit," katanya.

Ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam di Surabaya, kemarin, menjelaskan selama pelaksanaan proses pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 tercatat 19 petugas KPPS di seluruh Jawa Timur meninggal dunia akibat kelelahan dan penyakit lamanya kambuh.

Baca Juga: 56 Anggota KPPS Meninggal Dunia

Diakui, pihak KPU Jatim telah mendapatkan laporan banyak petugas TPS, KPPS, keamanan (Linmas), juga staf KPU yang meninggal dunia selama proses pemungutan dan penghitungan suara baik di tingkat TPS maupun rekap di tingkat kecamatan (PPK). Selain meninggal dunia, kata Anam, juga ada sekitar 47 orang yang sakit dan masih menjalani rawat inap di rumah sakit, puskesman, atau rawat jalan.

"Kami berharap jumlah ini tidak bertambah lagi sebab kegiatan tahapan pemilihan umum masih banyak seperti rekap di tingkat PPK dan KPU kabupaten/kota," ujarnya.

Dari Brebes, Jawa Tengah, korban yang meninggal dan jatuh sakit juga terus bertambah. Dua petugas PPS meninggal dunia pascapemungutan suara. Keduanya ialah seorang anggota Panwascam dan anggota Linmas di kecamatan masing-masing. Diduga keduanya kelelahan akibat lamanya proses penghitungan surat suara yang menguras tenaga, waktu, dan pikiran.

Abdul Ghofur, 34, warga Kelurahan Limbangan Wetan, Brebes, anggota Panwascam Brebes, meninggal pada Senin (22/4) malam. Anggota Linmas yang meninggal ialah Saiful Bahri, 51, warga Desa Ciawi, Kecamatan Banjaharjo, pada Minggu (21/4), yang juga diduga akibat kelelahan.

Sementara itu, KPU Sumatra Selatan kemarin menerima laporan ada tujuh petugas KPPS meninggal dunia. Penyebabnya, rata-rata karena sakit, dan satu di antaranya meninggal dalam kecelakaan setelah ditabrak babi hutan.

Santunan

Banyaknya korban jiwa yang menimpa penyelenggara pemilu di daerah, khususnya di Jawa Barat, pada akhirnya mendorong Pemprov Jawa Barat memberikan santunan kepada keluarga. Santunan diberikan langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada perwakilan ahli waris di Bandung, kemarin.

"Ada 49 warga Jawa Barat yang meninggal saat bertugas; 46 warga sipil, 3 anggota kepolisian," kata Kang Emil seusai menyerahkan santunan kepada perwakilan keluarga secara simbolis. Untuk setiap ahli waris, Pemprov Jabar menyerahkan santunan sebesar Rp50 juta. "Nilai tak seberapa, tapi ini rasa cinta kami ke warga," katanya.

Santunan juga akan diberikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana kepada sejumlah keluarga dua anggota KPPS yang meninggal dunia akibat kelelahan saat menjalankan tugas di Pemilu 2019. Meski tak menyebut jumlah besaran, Cellica mengatakan uang santunan itu rencananya dikeluarkan dengan uang bupati secara pribadi. (Tim Media/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik