Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Suplai Kurang, Harga Bawang Putih Meroket

Palce Amalo
22/4/2019 01:00
Suplai Kurang, Harga Bawang Putih Meroket
Harga bawang putih di pasar tradisional di Kota Kupang(MI/ Bawang Putih )

AKIBAT pasokan yang terus berkurang, harga bawang putih di pasar tradisional di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, melonjak. Dalam pekan ini, harga bahan kebutuhan pokok itu sudah naik dua kali.

Kenaikan pertama terjadi pada Senin (15/4), yaitu dari Rp30 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp60 ribu per kg. Kemarin, di Pasar Induk Naikoten 1 Kupang, harga bawang putih terkerek lagi menjadi Rp70 ribu per kg.

“Harga bawang naik karena harus didatangkan dari luar daerah, sedangkan pasokan bawang dari petani NTT tidak ada,” kata pedagang bawang di pasar tersebut, Marselina Koamesah.

Dia menjelaskan, harga bawang merah naik di tingkat distributor, bukan karena dipermainkan pedagang. “Kalau harga naik di distributor, harga di pedagang otomatis naik,” terangnya.

Sebagai informasi, para petani setempat memanfaatkan lahan untuk menanam padi. Setelah panen usai, barulah mereka menanam bawang. “Jadi, bawang putih dan bawang merah dari petani NTT mulai masuk ke pasar pada Juni hingga Juli,” ungkapnya.

Meskipun harga bawang putih naik, permintaan tidak berkurang. Untuk menyiasati hal tersebut, para pedagang membagi-bagikan satu kilogram bawang dalam beberapa ukuran yang dijual dengan harga murah, antara Rp5.000 untuk dua siung atau Rp10 ribu untuk empat siung.

Di lain hal, harga bawang merah di NTT masih bertahan di poisisi Rp25 ribu per kg hingga Rp30 ribu per kg. Harga bawang merah tersebut, sebelumnya telah naik dari Rp15 ribu per kg.

Adapun harga bahan kebutuhan lainnya yang naik ialah kentang, yakni dari Rp15 ribu per kg menjadi Rp25 per kg yang juga akibat berkurangnya pasokan ke pasar.

Kekurangan suplai
Sementara itu, di Tasikmalaya, menjelang Ramadan, pasokan bawang putih dan bawang merah hingga kini masih belum stabil. Akibatnya, harga bawang masih tetap tinggi di setiap pasar tradisional di Kabupaten/Kota Tasikmalaya.

Selama ini, 75% kebutuhan bawang selalu dipasok dari luar Tasikmalaya. “Beberapa kebutuhan selama ini telah dipasok, dari bawang merah, bawang putih, hingga telur. Pasokan tersebut  terutama untuk wilayah di Priangan Timur guna menutupi kekurangan suplai, terutama di pasar tradisional,” kata Kepala Dinas Ketahan Pangan Kota Tasikmalaya, Abu Mansur .

Pasokan terbesar berasal dari Blitar. Abu menambahkan, permintaan bawang me­rah, bawang putih, dan telur menjelang Ramadan biasanya naik tajam di setiap pasar tradisional.

Secara rinci, harga bawang merah saat ini di kisaran Rp60 ribu per kg dari harga normal Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kg. Adapun harga bawang putih sebesar Rp55 ribu dari harga Rp30 ribu per kg. (AD/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik