Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MASYARAKAT Dusun Ancol, Desa Sindangkasih, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menangkap tiga orang tak dikenal yang diduga sedang melakukan politik uang di masa tenang, kemarin. Modus operasi mereka menggelar sosialisasi pemilu di salah satu rumah warga.
Warga memergoki mereka saat meminta supaya memilih dua calon legislatif DPR-RI dan calon presiden nomor urut 02. "Kami melihat tiga orang tidak dikenal secara door to door mendatangi warga dan mereka telah membagikan amplop berisi uang senilai Rp25 ribu, dibarengi dengan dua stiker caleg DPR-RI dan stiker pasangan capres nomor urut 02," kata, saksi mata Rahmanto, 35, warga setempat, kemarin.
Ketiga orang tak dikenal tersebut langsung dibawa ke Sekretariat Panwaslu Ciamis guna menghindari amukan masa yang hampir tidak terbendung. Rahmanto menjelaskan operasi senyap politik uang itu diketahui setelah ada laporan warga. Dari penangkapan, ditemukan barang bukti berupa tas berisi stiker, amplop berisi uang, dan kartu nama calon legislatif DPR-RI.
Ketua Bawaslu Kabupaten Ciamis Uce Kurniawan mengatakan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan sejak Minggu (14/4) malam, satu dari tiga orang tersebut merupakan warga Ciamis dan dua orang lainnya dari Aceh dan Kalimantan. Kini mereka sedang menjalani pemeriksaan di sentra Penegakan Hukum Terpadu.
Baca Juga: Wabup Ditangkap Terkait Dugaan Politik Uang
Politik uang juga ditemukan petugas Bawaslu Jawa Barat di Kota Bandung dan Pangandaran. Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Jabar Sutarno mengatakan ditemukannya dugaan pelanggaran tersebut saat diadakan patroli di masa tenang sejak Minggu (14/1) pukul 00.00 WIB.
"Dugaan sementara, semua kasus ini terkait pileg. Semuanya dilakukan oleh tim atau calegnya sendiri," kata Sutarno di Bandung, kemarin. Diungkapkan, anggota Bawaslu di Kabupaten Pangandaran menemukan amplop berisi Rp100 ribu yang diduga kuat akan diberikan kepada pemilih. Sementara itu, di Kota Bandung, pihaknya menemukan caleg yang membagi-bagikan sabun cuci yang disisipi imitasi surat suara yang mencantumkan foto dan nama caleg yang bersangkutan.
Patroli intensif
Kewaspadaan terhadap operasi politik uang ataupun serangan fajar juga dilakukan Polres Cirebon Kota dengan mengintensifkan patroli. Kapolres Cirebon Kota, AKB Roland Ronaldy, mengatakan mereka dibantu anggota TNI melakukan patroli dan diintensifkan selama masa tenang ini. "Patroli bergerak 24 jam. Termasuk di pagi hari sebelum dimulainya pencoblosan untuk antisipasi serangan fajar," ujarnya.
Patroli juga dilakukan Bawaslu Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Polda setempat. "Kami rutin berpatroli hingga ke pedalaman Kalteng," kata Ketua Bawaslu Kalteng Satriadi di Mapolda Kalteng. Dicontohkan, Bawaslu Kabupaten Seruyan sudah mendatangi rumah para caleg untuk memberitahukan beberapa hal yang tak boleh dilakukan selama masa tenang.
Sementara itu, Kapolda Kalteng Irjen Anang Revandoko menambahkan untuk menjaga keamanan selama pemilu, pihaknya menurunkan 4.479 personel yang disebar ke 14 kabupaten/kota se-Kalteng. (BY/UL/SS/FL/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved