Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kabupaten Banyuwangi yang berkolaborasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menggelar serangkaian program untuk melahirkan santri dengan visi kewirausahaan.
Kemarin, 150 santri dari berbagai pondok pesantren di Banyuwangi diundang untuk mengikuti kelas pengolahan kopi. Barista papan atas, Rendi Anugrah Mahesa, langsung didatangkan untuk membangun visi kewirausahaan kopi ke kalangan santri.
“Kami bersama BRI menyiapkan program berkelanjutan. Bukan hanya pelatihan, melainkan juga fasilitasi alat dan modal kerja. Untuk hulunya, bagaimana santri paham soal perkebunan kopi, kami libatkan PT Perkebunan Nusantara XII yang dikenal sebagai eksportir kopi Banyuwangi ke Eropa,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Santri, lanjut Anas, sejatinya sudah punya modal yang mumpuni untuk berwirausaha, yakni mental yang tangguh dan keilmuan yang tinggi.
“Jadi, tinggal disentuh sedikit saja dengan visi kewirausahaan, mereka bakal jadi entrepreneur muslim penggerak ekonomi umat. Kita rintis itu bareng BUMN dengan beragam program berkelanjutan sampai peringatan Hari Santri pada Oktober 2019,” papar Anas yang memang dibesarkan di lingkungan pesantren sejak kecil.
“Ini bagian dari upaya Banyuwangi menerjemahkan visi Presiden Jokowi untuk pemberdayaan ekonomi umat,” imbuh Anas.
Rendy Anugrah Mahesa, barista nasional peraih juara Roasting Throwdown 2018, mengatakan santri harus melihat kopi sebagai peluang bisnis yang besar.
Apalagi, Banyuwangi yang merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia akan memudahkan para santri untuk mendapat biji kopi yang terbaik.
“Saya sangat mengapresiasi Pemkab Banyuwangi yang berani mengajak santrinya untuk belajar bisnis kopi. Ini perlu didukung. Apalagi, ngopi ini kultur yang positif,” kata Rendy. (RO/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved