Tambang Emas Gunung Botak Akan Dikelola BUMN

Hamdi Jempot
26/3/2019 22:10
Tambang Emas Gunung Botak Akan Dikelola BUMN
Kondisi Gunung Botak(MI/Hamdi Jempot)

TIM lintas kementerian bersama dengan jajaran Polda Maluku yang dipimpin langsung oleh Kapolda Maluki Irjen Pol Royke Luomowa meninjau tambang emas Gunung Botak di Kabuparen Buru, Selasa (26/3).

Tim yang juga disertai sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pertambangan itu, naik ke puncak Gunung Botak dari jalur D Wamsait dengan berjalan kaki sekitar satu jam.

Tim naik ke puncak Gunung Botak dari Jalur D Wamsait denganberjalan kaki sekitar satu jam. Sampai di Puncak Gunung Botak, tim kemudian turun melewati jalur Kali Anahoni.

Dari kunjungan itu, dipastikan lokasi tambang emas Gunung Botak akan dikelolap pemerintah pusat lewat salah satu BUMN, yakni antara  PT.Timah dan PT. Antam.

"Kita akanmengusulkan agar teman-teman ESDM mempertimbangkan untuk menugaskan salah satu dari BUMN tambang itu untuk mengelola sumber daya alam dan kawasan ini (Gunung Botak)," kata Deputi Bidang Infrastruktur Kemen Koordinator Maritim Ridwan Jamaluddin kepada wartawan usai meninjau Gunung Botak.

Ridwan mengatakan pengelolaan Tambang Emas Gunung Botak nantinya dilakukan lewat koorporasi. Sehingga masyarakat setempat juga akan dilibatkan dalam bentuk BUMD, koorporasi atau bidang usaha yang lain.

Baca juga : Polda Maluku Pulihkan Kelestarian Lingkungan Gunung Botak

"Pada dasarnya pemerintah juga ingin agar masyarakat mendapatkan porsi yang memadai dari keberadaan sumber daya alam ini," kata Ridwan.

Ia mengatakan setelah kembali dari Gunung Botak, pihaknya akan menyurati Kementerian ESDM agar dapat menindaklanjuti hal-hal yang dilakukan terkait rencana pengelolaan tambang emas Gunung Botak itu.

"Sebetulnya proses sudah panjang dan kita tidak mau menunggu lama-lama lagi. Saya kira petugas Kepolisian, dan aparat keamanan sudah melakukan tugasnya dengan luar biasa sejak September 2018 sampai dengan sekarang, kita tidak ingin kerja ini sia-sia," terangnya.

Ridwan juga mengaku jika dilihat dari tanggapan umum kondisi lapangan yang disampaikan pihak PT. Antam dan PT. Timah, potensi emas di Gunung Botak sangat besar sekali.

"Lokasi ini (Gunung Botak) sangat potensial, jadi kalau memang tidak ada kendala apa-apa dalam hitungan bulan sudah bisa terlaksana," katanya.

Sementara itu, Kasubdit Tanggap Darurat dan Pemulihan Non Institusi Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) Erini Yuwatini juga sepakat tambang Gunung Botak harus dikelola melalui strategi yang tepat dengan mengedepankan aspek lingkungan.

Sehingga kasus-kasus lingkungan di masa lalu tidak terjadi lagi.

"Saya sepakat kalau tambang Gunung Botak ini dikelola dengan strategi yang tepat," katanya.

Untuk proses pemulihan, menurut Erini, karena areal tambang emas Gunung Botak cukup luas, bukan suatu hal yang mudah dan butuh waktu yang lama.

"Kami harus menyusun strategi yang tepat, apakah proses pemulihan itu untuk mengembalikan kembali fungsi lahan ini seperti sedia kala atau bagimana, ini butuh waktu dan kajian strategi kami," katanya. (OL-8)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya