Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Jokowi Sapa Warga Bali dengan Bahasa Lokal di Simakrama

Arnoldus Dhae
22/3/2019 21:35
Jokowi Sapa Warga Bali dengan Bahasa Lokal di Simakrama
( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

PRESIDEN Joko Widodo langsung disambut antusias ketika menyapa masyarakat Bali dengan bahasa lokal meski hujan mengguyur saat ia menyampaikan pidato.  

Presiden Jokowi menyapa masyarakat Bali saat menyampaikan sambutan di acara simakrama dengan tokoh adat dan masyarakat Bali di Panggung Terbuka Ardha Chandra, Bali, Jumat (22/3) malam.
   
"Sampunapi gatrane? Becik nggih? Dumogi rahajeng sareng sami (bagaimana kabarnya? Baik ya? Semoga selamat sejahtera semuanya),"
kata Presiden Jokowi.   

Masyarakat Bali yang hadir pun bersorak antusias dan tak henti bertepuk tangan mendengar Jokowi menyapa mereka dengan bahasa lokal tersebut.

Jokowi pada kesempatan itu mengenakan udeng, saput, dan safari sebagai pakaian khas Bali.

Sementara, Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengenakan kebaya warna merah muda dengan sanggul khas Bali.


Baca juga: Berburu Durian hingga ke Pupuan


Presiden Jokowi pun mengaku selalu belajar untuk berbicara dalam bahasa daerah setiap kunjungannya meskipun kerap kali keliru bahkan salah.  

Hal itu, kata Jokowi, tidak lain karena negara ini negara besar dengan kekayaan ragam budaya termasuk bahasa daerah yang jumlahnya sangat banyak.

"Negara kita ini negara besar di setiap provinsi setiap daerah beda-beda," kata Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, karena masih dalam suasana Hari Raya Nyepi, Presiden juga menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Nyepi kepada masyarakat Bali yang merayakannya.  

Hujan yang mengguyur Panggung Terbuka Ardha Chandra dan molornya agenda pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada kesempatan itu tidak menyurutkan antusiasme masyarakat Bali. Mereka tak beranjak sedikit pun dan tetap mendengarkan pidato Jokowi meski hujan yang mengguyur kian deras.    

Jokowi bahkan sempat memayungi seorang bendesa atau tokoh adat dari Tabanan saat acara dialog.

Berbagai pesan persatuan disampaikan Jokowi pada kesempatan itu termasuk soal pemilu yang disebutnya bukan perang melainkan
pesta demokrasi sehingga harus disambut gembira. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya