Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Pembangunan Harus Berkonsep Lingkungan

MI
26/2/2019 09:40
Pembangunan Harus Berkonsep Lingkungan
Fahrizal Fitri Sekretaris Daerah Pemprov Kalteng(MI/SRIYANTI)

EKONOMI hijau atau pembangunan ekonomi yang berbasis lingkungan menjadi syarat mutlak di Kalimantan Tengah (Kalteng). Konsepsi ekonomi hijau tersebut sudah diadopsi Pemprov Kalteng sejak 2013 melalui rencana pembangunan strategis dalam mewujudkan provinsi ini lebih mandiri dari segala aspek.

“Nantinya pertumbuhan ekonomi hijau itu terkait dengan masalah pembangunan apakah berdampak pada lingkungan, sosial, dan perekonomian,” ujar Sekretaris Daerah Pemprov Kalteng Fahrizal Fitri ketika acara Gathering dengan wartawan pada kesempatan menyusuri Sungai Kahayan di Palangka Raya, kemarin.

Pertumbuhan ekonomi hijau itu, dijelaskan, sesuai dengan rencana pembangunan 5 tahun Gubernur Kalteng saat ini Sugianto Sabran. Dicontohkan, seperti upaya membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan ekonomi kerakyatan. “Pembangunan jalan untuk membuka keterisolasian sebagai salah satu visi misi adalah untuk meningkat ekonomi rakyat. Dari situ diharapkan angka kemiskinan di Kalteng bisa diturunkan.” Menurut Fahrizal yang saat ini masih menjabat Plt pada Dinas Lingkungan Hidup Kalteng, dalam membuka keterisolasian wilayah, pembangunan infrastruktur jalan juga dimaksudkan untuk membuka wilayah daerah penghasil padi agar bisa membantu petani lokal dan tidak menutup juga mengoneksikan masyarakat dari luar Kalteng melalui mobilitas sosial.

Dia menjelaskan pembangunan sentral padi di Kalteng, misalnya butuh 1,4 juta jiwa. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat di luar Kalteng. Saat menyinggung masalah pengembangan food estate di Kalteng, ditegaskan bahwasannya hal tersebut tidak harus dengan membuka lahan baru. “Lebih tepat dengan cara memberdayakan lahan yang sudah ada termasuk milik masyarakat.”

Upaya tersebut di antaranya dengan revitalisasi pada sentra-sentra sumber pangan. Misal, wilayah yang dikembangkan ialah area pada Kesatuan Pemangkuan Pengelolaan Hutan Produksi. “Bagaimana hutan itu bisa dimanfaatkan untuk kese-jahte-raan masyarakat luas, ” pung-kasnya. (SS/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya