Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Ratusan Difabel di Blora Butuh Bantuan Kaki dan Tangan Palsu

Akhmad Safuan
26/2/2019 09:00
Ratusan Difabel di Blora Butuh Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
(Mi/Akhmad Safuan )

RATUSAN warga penyandang disabilitas di Kabupaten Blora, Jawa Tengah memerlukan bantuan. Pemerintah daerah setempat berusaha gandeng swasta untuk dapat memproduksi kaki dan tangan palsu untuk mereka.

Hingga kini, warga penyandang disabilitas di Kabupaten Blora mencapai ratusan orang. Dari jumlah itu, baru beberapa orang yang mendapat bantuan kaki dan tangan palsu sehingga mereka sulut menjalani aktivitas.

Meski demikian, para penyandang disabilitas Blora yang tergabung dalam organisasi Difabel Blora Mustika (DBM) berupaya bekerja selayaknya orang normal sesuai dengan kemampuan mereka seperti berdagang, membuat kerajinan, perbengkelan, ataupun bidang lain untuk memenuhi kebutuhsn hidup.

"Saya setiap hari dengan keterbatasan tidak mempunyai tangan jualan berbagai kebutuhan. Saya belanja di Ngawi, Jawa Timur dan menjual dagangan di keliling pedesaan di Blora," kata Taufik, 30, penyandang disabilitas yang tinggal wilayah di perbatasan Blora-Ngawi.

Baca juga: Kejenuhan Berbuah Karya Paten

Ketua DBM Ghofur mengatakan, hingga saat ini, jumlah difabel di Kabupaten Blora mencapai 635 orang yang terdata di organisasi. Namun, berdasarkan pantauan, masih banyak yang belum terdata, sedangkan kondisi mereka harus tetap bertahan hidup meski dalam keterbatasan

Berbagai upaya telah dilakukan organisasi untuk dapat membantu anggota, lanjut Ghofur, yakni baik melalui Pemkab Blora maupun pihak swasta agar dapat memberikan kaki dan tangan palsu. Namun, jumlahnya selama ini terbatas sehingga masih ratusan warga difabel yang masih mengalami kesulitan.

Wakil Bupati Arief Rochman, usai mendatangi sekretariat DBM yang ada di Desa Kamolan, Kecamatan Blora Kota, Blora, mengatakan berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk membantu para penyandang disabilitas tersebut. Namun, dari jumlah difabel yang ada di Blora itu baru beberapa yang terjangkau.

Selain mendorong Dinas Sosial, lanjut Arief Rochman, Pemkab Blora berupaya menggandeng swasta agar menggelontorkan bantuan melalui program CSR. Namun, sejauh ini, jumlahnya hanya terbatas dan baru-baru ini bantuan datang dari seorang warga Vita dan suaminya untuk beberapa penyandang.

Pengukuran bantuan kaki dan tangan palsu yang dilakukan Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D) Jawa Tengah, ujar Arief, cukup membantu beberapa penyandang difabel karena dapat memberikan semangat bagi mereka dan dapat beraktivitas seperti orang normal lainnya.

"Kami baru berencana menggandeng swasta untuk dapat membuat pabrik kaki dan tangan palsu di Blora ini agar dapat membantu saudara penyandang difabel yang mencapai ratusan orang," kata Arief Rochman.

Dengan adanya pabrik atau bengkel kaki dan tangan palsu ini, demikian Arief Rochman, makan ratusan difabel akan dapat dengan mudah memperoleh kebutuhannya.

"Di sini bahan baku untuk membuat kaki dan tangan palsu tersedia cukup banyak, hanya perlu ketrampilan sehingga kira terus kawal agar pabrik itu terbangun secepatnya," imbuhnya.

Sebelum berdirinya pabrik, Wakil Bupati Blora itu meminta agar organisasi DBM dapat memberikan data secara akurat oara penyandang difabel, sehingga secara bertahap akan dicarikan bantuan kepada pihak lain yang ada di luar Blora ini. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya