Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Penjagaan Kotak Suara Ekstra Hati-Hati

MI
13/2/2019 10:10
Penjagaan Kotak Suara Ekstra Hati-Hati
(ANTARA / Dedhez Anggara)

Khawatir kotak suara untuk Pemilu 2019 rusak, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon membungkus kotak suara yang terbuat dari karton dupleks itu dengan plastik. Hujan dan kelembaban yang tinggi di Kota Cirebon menyebabkan komisioner KPU setempat harus ekstra hati-hati menjaga logistik pemilu itu.

Dari pantauan di gudang KPU Kota Cirebon tampak kotak suara sudah dirangkai dan disusun bertumpuk. Selain lantai sudah beralaskan palet, kotak suara tersebut juga dibungkus plastik.

"Untuk antisipasi, kami membungkus menggunakan plastik," ungkap Ketua KPU Kota Cirebon, Didi Nursidi, kemarin. Padahal berdasarkan ketentuan, diakui Didi, plastik tersebut baru akan digunakan saat distribusi kotak suara pascapemilihan mendatang.

Dijelaskan, di musim penghujan seperti saat ini faktor penyimpanan memang harus diperhatikan. Pihaknya tidak ingin kejadian rusaknya kotak suara seperti di KPU Kabupaten Cirebon terulang di KPU Kota Cirebon. "Dengan cuaca seperti saat ini, kelembaban cukup tinggi," ungkap Didi.

Dijelaskan Didi, standar operasional prosedur (SOP) dalam penanganan logistik pemilu sudah ditentukan, termasuk mengenai kelayakan gudang dari sisi keamanan maupun tingkat kelembabannya. KPU Kota Cirebon memiliki sejumlah gudang untuk menyimpan logistik pemilu. Untuk gudang kering, cukup lantai dipasang palet. Adapun gudang lembab, selain palet juga digunakan alas bekas kotak suara aluminium. "Kami juga melakukan fungigasi untuk menghindari serangan hama," ungkap Didi.

KPU Kota Cimahi kemarin menyatakan masih kekurangan logistik untuk kebutuhan Pemilu 2019. Saat ini, KPU Kota Cimahi telah menerima kotak suara, bilik suara, tinta, segel dan sampul yang dikirim dari KPU RI serta KPU Jabar, namun jumlahnya masih kurang.

Ketua KPU Kota Cimahi, Mochamad Irman mengakui logistik yang sudah dikirim masih kurang. Pihaknya membutuhkan kotak suara sebanyak 7.898 buah, serta bilik suara 6.288 buah. "Saat ini kami baru terima 7.692 buah kotak suara, serta 6.236 buah bilik suara. Kebutuhan tinta juga masih kurang, dari total kebutuhan 3.144 buah, tapi yang dikirim 3.132 buah," ujarnya.

Irman menuturkan, kekurangan logistik itu disebabkan pada awal pengajuan, pihaknya mengacu pada jumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada daftar pemilih sementara (DPS) di Cimahi yakni 1.566 TPS. "Tapi setelah perbaikan DPT, jumlahnya menjadi 1.572 TPS. Jadi, kekurangan logistik itu karena ada penambahan TPS," tuturnya. (UL/DG/N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya