Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, meninjau Gudang Lini III di Kampung Sarongge, Desa Sirnagalih, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk memastikan komitmen PT Pupuk Indonesia (persero) dalam menyalurkan pupuk bersubsidi dengan baik dan lancar.
"Pupuk Indonesia saat ini sudah menyiapkan pupuk bersubsidi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan 3 bulan ke depan," kata Rini didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat, dan Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Achmad Tossin Sutawikara, kemarin.
Rini mengaku, BUMN mendorong agar perseroan bisa terus meningkatkan efisiensi dan pelayanannya kepada petani. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 47/Permentan/PP 130/12/2018, Pupuk Indonesia mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 8,8 juta ton. Hingga 31 Januari 2019, pupuk bersubsidi di tingkat nasional telah diserap sebanyak 867 ribu ton atau 10% dari alokasi 2019.
Pupuk Indonesia terus menjalankan berbagai strategi untuk menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi agar penyalurannya selalu optimal. Strateginya, antara lain mewajibkan anak usaha produsen pupuk yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Grup untuk menyediakan stok pupuk bersubsidi dan nonsubsidi hingga Gudang Lini IV atau kios pupuk.
"Untuk memastikan penyaluran pupuk berlangsung optimal, terutama sepanjang musim tanam hingga Maret, kami telah mengantisipasi dengan meningkatkan sistem monitoring distribusi, menambah jumlah tenaga pemasaran, juga memperkuat armada transportasi darat dan laut," ujar Dirut Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat.
Upaya lain, yakni melalui optimalisasi alokasi pupuk bersubsidi yang tersedia di tiap-tiap kabupaten dan kota serta mendorong distributor dan kios untuk mengoptimalkan penyalurannya. Pupuk Indonesia juga memastikan stok pupuk nasional terjaga dan distribusinya tidak terganggu. "Dengan target penyaluran pupuk subsidi sebanyak 2.293.833 ton hingga Maret, kami prioritaskan untuk kebutuhan sektor tanaman pangan."(BB/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved