Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah (Jateng), melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA) menggelar kegiatan advokasi Sekolah Ramah Anak. Acara itu berlangsung di SMA Negeri 3 Kota Tegal, Jl. Sumbodro, Kota Tegal, Kamis (7/2).
Tujuannya, agar para siswa menjadi agen perubahan anak. Hadir pada kesempatan tersebut Fasilitator Forum Anak Prochild Community Indonesia, Erry Pratama Putra.
Kepala DPPKBP2PA Kota Tegal Diah Triastuti, melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak Sri Gunarto, menyampaikan sekurangnya ada enam sekolah yang menadi sasaran advokasi, yakni SMP Negeri 1 Kota Tegal, SMP Negeri 2 Kota Tegal, SMP Al Irsyad, SMA Negeri 2 Kota Tegal, SMA Negeri 3 Kota Tegal, dan SMK Negeri 1 Kota Tegal.
Gunarto menyebut Sekolah Ramah Anak memiliki 6 indikator yakni komitmen, pelaksanaan kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak anak, sarana dan prasarana, partisipasi anak, partisipasi warga sekolah.
Baca juga: Serangan Wereng Meluas di Provinsi Aceh
"Kita terus mendukung program Sekolah Ramah Anak, diharapkan mereka yang ikut menjadi agen perubahan anak yang menyalurkan disiplin positif", kata Gunarto.
Gunarto menerangkan pihaknya akan melakukan pendampingan bagi sekolah-sekolah sasaran, harapannya, tidak ada pembulian, pemalakan, kekerasan di sekolah dan sebagainya.
Disinggung mengenai Kota Tegal sebagai Layak Anak, Gunarto berharap Kota Tegal betul-betul layak anak. Dia meminta semua stakeholder berperan menyukseskan Kota Tegal sebagai Layak Anak.
Ketua Forum Anak Tegal Bahari (Fantri) Alvina Virda Nica, bertutur kegiatan tersebut sebagai bentuk pemenuhan hak-hak anak karena mereka diberi tahu apa dsaja yang menjadi hak anak.
Melalui kegiatan tersebut Alvina mengajak untuk stop kekerasan pada anak, bullying di sekolah, palak memalak.
"Intinya stok kekeraaan di sekolah, baik oleh anak-anak, senior maupun warga sekolah", tegas Alvina. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved