Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEPOLISIAN terus mengembangkan penyidikan terkait meninggalnya taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Sulawei Selatan, Aldama Putra Pongkala, 19, Minggu (3/1) malam.
Aldama meninggal setelah dipukul di bagian dada oleh seniornya, Muh. Rusdi karena tidak mengenakan helm saat memasuki kampusnya.
Polisi pun kini mendalami adanya tersangka lain dalam kasus tersebut.
"Yang jelas pelaku sudah 1 orang. Kita masih kaji apakah ada pihak lain yang terlibat dalam pemukulan itu," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, Rabu (6/2).
Saat ini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi lain yang diduga ikut melakukan pemukulan atau turut memprovokasi tersangka Rusdi.
Polrestabes Makassar yang menangani kasus tersebut juga masih menunggu hasil visum untuk memperjelas penyebab kematian Aldama.
Kapolrestabes Makassar Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo menyatakan tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain, sementara penyidik telah memeriksa 22 saksi secara maraton.
Baca juga : Kemenhub Pangkas Sekolah Penerbangan
Sementara itu, Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal terkait kasus penganiayaan yang berujung kematian taruna ATKP Makassar itu.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengungkapkan, pembentukan tim investigasi merupakan perintah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Tim berfokus untuk menyelidiki penyebab mengapa kasus kekerasan terus terjadi di lingkungan kampus.
"Kemenhub segera membentuk tim investigasi internal yang akan diketuai oleh Sekretaris BPSDM (Badan Sumber Daya Manusia) Perhubungan,” kata Djoko melalui siaran pers yang diterima Rabu (6/2).
Dalam keterangan persnya, Djoko Sasono menyatakan Kemenhub telah menyerahkan penanganan kasus ini kepada Kepolisian, agar diproses sesuai hukum yang berlaku.
Di sisi lain, Kemenhub juga segera mengambil langkah secara internal, terhadap unsur kampus yang diduga lalai sehingga tindak kekerasan terjadi lagi.
Selanjutnya, Kemenhub juga menyatakan bertanggung jawab terhadap seluruh proses, mulai dari rumah sakit sampai pemakaman korban.
Aldama telah dimakamkan di Kompleks Pemakaman TNI AU Padangalla, Kabupaten Maros.
“Menhub Budi menginstruksikan kepada Kepala BPSDMP agar lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi di bawah pembinaan Kemenhub untuk mencegah terulangnya kasus ini ke depan,” Joko menerangkan.
Kemenhub menyatakan turut berbelasungkawa atas tewasnya Aldama Putra di lingkungan kampus ATKP Makassar.
Djoko Sasono menyesalkan kasus tersebut, sebab sebelumnya Kemenhub telah berulang kali menyampaikan peringatan.
Djoko mengungkapkan, pihaknya telah mengingatkan kepada para pengelola sekolah di bawah pembinaan Kementerian Perhubungan agar selalu melaksanakan standar prosedur pengawasan dan pencegahan terjadinya kekerasan.
Pihaknya tidak mentolerir segala bentuk kekerasan di lingkungan kampus.
Ayah korban, Pelda Daniel Pongkala berharap pelaku dihukum berat. Selain dijerat pasal pidana, tersangka juga mesti dikeluarkan dari kampus. S
edangkan ATKP telah memutuskan sanksi skorsing terhadap tersangka, sembari menunggu proses hukum.
Daniel juga berharap pihak ATKP agar bersikap terbuka. Sebab awalnya, perwakilan kampus menerangkan kepada keluarga bahwa korban meninggal akibat terjatuh dari kamar mandi.
"Saya mohon bantuannya dari pihak ATKP. Kalau memang jatuh, ngomong jatuh. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Jangan sampai ada lagi yang seperti ini,” katanya. (LN)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved