Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Harga Cabai Terpuruk di Pasar Klaten

Djoko Sardjono
03/2/2019 19:15
Harga Cabai Terpuruk di Pasar Klaten
(ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

HARGA cabai rawit di pasar tradisional Klaten, Jawa Tengah, terpuruk. Sementara itu, petani mengeluh hasil panen cabai tidak laku dijual.

Pantauan di Pasar Klaten, harga cabai rawit yang pada akhir tahun lalu mencapai Rp40.000 per kilogram, pekan ini anjlok menjadi Rp10.000 per kilogram.

"Harga cabai rawit terjun bebas, Pak! Hari ini, harga Rp10.000 per kilogram," kata Ngatmi, pedagang sayur di los pasar tersebut, Minggu (3/2).

Tidak hanya cabai rawit, harga cabai keriting dan cabai besar juga turun drastis. Harga cabai kerinting Rp8.000 dan cabai besar Rp11.000 per kilogram.

Padahal, menurut Ngatmi, pada awal tahun ini harga cabai keriting dan cabai besar masih tinggi. Harganya masing-masing Rp35.000 dan Rp38.000 per kilogram.

Pedagang di pasar mengaku, bahwa mereka tidak tahu faktor yang memengaruhi harga cabai jatuh. Tapi, yang pasti perdagangan cabai sepi pada saat ini.

 

Baca juga: Tarif Kargo Naik, Distributor Hentikan Kirim Cabai Besar dengan Pesawat

 

Sementara itu, pasokan cabai ke pasar dari daerah penghasil cukup banyak dan lancar. Bahkan, stok cabai di pedagang sampai menumpuk karena pembeli sepi.

Salah satu petani di Kecamatan Kemalang, Sehono, mengatakan bahwa petani cabai mengeluh karena hasil panen tidak laku. Harga jual anjlok saat ini.

"Cabai hasil panen petani sekarang ini tidak laku dijual. Untuk rawit hanya dihargai Rp7.000 per kilogram.  Memang, harga cabai lagi jatuh," ujarnya.

Anjloknya harga cabai pun dibenarkan oleh Tatik Harimurni, pelaku usaha warung makan. Menurutnya, harga cabai sekarang ini benar-benar murah sekali.

"Ya, saya baru beli cabai rawit Rp11.000 per kilogram. Padahal, harga sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 mencapai Rp50.000 per kilogram," jelasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik