Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
JUMLAH Korban meninggal dunia akibat demam berdarah dengue di Jawa Timur meningkat drastis. Hingga kini, jumlah meninggal dunia sudah mencapai 32 orang yang tersebar di seluruh daerah di Jawa Timur.
"Bila dibandingkan bulan yang sama PADA 2018, peningkatannya mencapai 47%," kata Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Jatim Siti Murtini di Surabaya, sABTU (26/1).
Sesuai data yang masuk, pada Januari ini, jumlah kasus DBD di Jatim sudah mencapai 1.634, sedangkan tahun lalu jumlahnya hanya 1.114 kasus. Dari total di antara kasus DBD itu, 32 orang di antaranya meninggal.
"Biasanya kalau musim hujan tiba pasti akan diikuti dengan peningkatan penyakit DBD. Memang peningkatannya dibandingkan tahun lalu sampai 47%," ujarnya.
Jumlah kasus DBD tertinggi di Jawa Timur, menurut Data Dinas Kesehatan, tercatat di Kabupaten Tulungagung. Ada sebanyak 223 kasus dan tiga penderita di antaranya dinyatakan meninggal.
"Peringkat kedua di Kabupaten Kediri. Ada 160 kasus, 10 orang di antaranya meninggal. Lalu Kabupaten Bojonegoro, 114 kasus, dua di antaranya meninggal," katanya.
Baca juga: Jumlah Kasus DBD di Kupang Terus Meningkat
Kabupaten Ngawi berada di peringkat keempat dengan jumlah penderita yang terdata sebanyak 99 kasus penyakit DBD. Dari total penderita di Ngawi, dua di antaranya dinyatakan meninggal.
Selanjutnya, kasus DBD juga terjadi di Kabupaten Blitar dengan jumlah 82 kasus, dimana satu orang di antaranya meninggal dunia.
Gubernur Jatim Soekarwo sudah mengirim surat edaran ke seluruh bupati/wali kota agar menggalakkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
"Kami juga meningkatkan program terbaru, satu rumah satu jumantik. Harapannya, jentik yang di lingkungan rumah itu menjadi tidak ada. Kalau jentik tidak ada, nyamuk tidak ada," kata Siti. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved