Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
TIDAK seperti di daerah lain, kasus demam berdarah dengue (DBD) di DIY tidak mengalami lonjakan. DIY pun tidak menetapkan status KLB.
"Tidak ada lonjakan (kasus DBD) yang sebabkan KLB," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie, Kamis (24/1) siang.
Ia menjelaskan, laporan Kasus DBD di D.I.Yogyakarta sampai 22 Januari 2019 pukul 11.00 total ada 79 kasus dengan jumlah pasien yang meninggal dunia 0.
"Kota Yogya ada 8 kasus; 0 meninggal, Kabupaten Bantul ada 19 kasus; 0 meninggal, Kabupaten Kulonprogo ada 8 kasus; 0 meninggal dunia, Kabupaten Gunungkidul ada 18 kasus; 0 meninggal dunia, dan Kabupaten Sleman ada 26 kasus; 0 meninggal dunia," pungkas Pembajun.
Baca juga: Kasus DBD Meningkat Tajam Sepanjang Januari 2019
Untuk mengantisipasi DBD, masyarakat diimbau senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, pemberantasan sarang nyamuk juga harus dilakukan dengan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air. (OL-3)
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved