Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Warga Kupang Diminta Antisipasi DBD

Antara
20/1/2019 17:30
Warga Kupang Diminta Antisipasi DBD
(MI/PALCE AMALO)

WALI Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jefri Riwu Kore mengimbau warganya untuk mengatisipasi terjadinya penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang mulai merebak.

"Warga Kupang perlu mengantisipasi munculnya penyakit DBD setelah daerah ini memasuki musim penghujan," kata Jefri, Minggu (20/1).

Jefri mengatakan, penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang dapat menimbulkan risiko kematian pada penderita. Penyakit tersebut tidak hanya menyerang anak-anak, juga orang dewasa.

"Sampai saat ini belum ditemukan obat penyakit DBD yang ditimbulkan virus dengue itu sehingga perlu ada upaya antisipasi dari warga Kupang agar penularannya tidak meluas," tegasnya.

Baca juga: Jumantik Dinilai Mampu Mengatisipasi DBD

Ketua DPD Partai Demokrat itu mengimbau warga Kupang juga perlu mengantisipasi serangan penyakit DBD dengan melaksanakan pembersihan sarang nyamuk (PSN) demam berdarah di rumah dan lingkungan masing-masing.

Pencegahan DBD yang paling efektif dan efisen adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk melalui cara 3M plus. Pertama menguras yaitu membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember dan tempat penampungan air.

Kedua, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum air dan upaya ketiga dengan mengubur kaleng-kaleng bekas, ban bekas, tempurung kelapa serta tempat-tempat yang berpotensi penampungan air.

Sedangkan yang dimaksudkan dengan "plus" yaitu menabur bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dalam rumah maupun luar rumah apabila sulit untuk dibersihkan secara rutin.

"Pasang juga kawat kasa pada pintu masuk dan jendela serta gunakan juga krim anti nyamuk. Jangan biarkan pakaian tergantung dalam kamar karena bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk aedes aegypti," kata Jefri. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya