Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Yuassa Minat Bangun Pabrik Ban di Sumsel

Dwi Apriyani
17/1/2019 14:05
Yuassa Minat Bangun Pabrik Ban di Sumsel
(MI/Dwi Apriani)

TINGGINYA produksi karet di Sumatra Selatan mendapat perhatian dari PT Yuassa Batery Indoensia. Salah satu perusahaan elit di bidang otomotiftanah air ini berminat membangun pabrik ban di Sumsel.

Komisaris PT Yuassa Batery Indoensia, Wandi Wanandi mengatakan, Sumsel merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi penghasil karet cukup besar di Indonesia. Maka, pihaknya ingin mencoba kesempatan mengembangkan bisnis di Sumsel. 

"Kebetulan juga Gubernur Sumsel amat mendukung, jadi akan kita coba merealisasikan pembangunan pabrik ban di sini (Sumsel)," katanya, Kamis (17/1).

Tahap awal, kata Wandi, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membangun pabrik di Sumsel. Seperti terkait suplai dan kualitas karet, serta peluang pasar yang ada.

"Rencanaya kami akan membentuk tim bersama perwakilan dari Pemprov Sumsel untuk mempelajari lebih lanjut. Bisa juga akan memakai jasa konsultan atau asisten dari dalam dan luar negeri agar mendapatkan data yang konkret," katanya.

Wandi mengatakan, pihaknya sendiri sebelumnya sudah memiliki pabrik ban di Surabaya. Hanya saja jenis produk yang dihasilkan hanya ban untuk sepeda motor. Untuk rencana pabrik di Sumsel sendiri, tidak menutup kemungkinan juga akan memproduksi ban untuk mobil, dan menyasar pasar ekspor.

"Yang jelas tentu akan ada keuntungan lebih jika mendirikan pabrik lokasinya dekat dengan bahan baku yang dibutuhkan. Khususnya dari sisi logistik," katanya.

 

Baca juga: Gubernur Sumsel tidak Ingin Sriwijaya FC Bubar

 

Meski demikian, ia belum dapat memastikan nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik ban di Sumsel, termasuk penentuan lokasinya.

Menurutnya, yang terpenting ada penyerapan dari pasar, sehingga akan didapati gambaran kebutuhan produksi pabrik yang akan dibangun.

"Ini baru tahap awal sekali. Kita juga mau lihat dulu visi dan misi Gubernur seperti apa, dan menunggu hasil dari kajiannya," katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, langkah yang dilakukan Pemprov Sumsel dengan mendatangkan salah satu investor merupakan salah satu cara agar masyarakat tahu jika pemerintah itu tidak tinggal diam dengan kondisi di daerahnya. Seperti halnya masalah harga karet di tingkat petani yang tak kunjung membaik.

"Dengan adanya pabrik ban ini setidaknya produk yang kita hasilkan dapat diolah oleh kita dan juga dimanfaatkan oleh kita sendiri. Minimal kendaraan dinas nanti yang akan menggunakan produk ban tersebut," katanya.

Deru menambahkan, Pemprov Sumsel juga tidak memikirkan untung dahulu dengan adanya pabrik ban tersebut. Hal yang terpenting dalam operasionalnya pabrik tersebut ialah dapat berjalan stabil dahulu antara pembelian dan penjualanya.

"Tujuan terpenting dari adanya pabrik tersebut adalah akan adanya perbaikan harga karet yang akan diterima petani," terangnya.

Ia menambahkan, lokasi untuk membangun pabrik ban ini juga akan ditawarkan kepada pemerintah kabupaten/kota yang siap atau berminat. Biasanya berada di lokasi perairan, karena biaya logistik yang paling murah sejauh ini melalui transportasi air.

"Jadi tidak harus di KEK TAA, bisa juga di Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Rawas atau daerah perairan lainya. Saya juga sudah sampaikan bila perlu kami akan menyiapkan lahan dan bangunan sementara investor menyiapkan teknologinya saja," katanya.

Akan tetapi, Deru juga meminta kepada pengusaha karet agar terbuka mengenai harga karet ini hingga ke tingkat petani. 

"Kalau terus seperti ini saya akan segera membuat peraturan gubernur terkait tata niaga penentuan harga karet tersebut, tapi petani juga harus menjaga kualitas karetnya," tandasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya