Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Bupati Manggarai Larang Investor Bangun Hotel di Sekitar Waerebo

Yohanes Manasye
16/1/2019 21:55
Bupati Manggarai Larang Investor Bangun Hotel di Sekitar Waerebo
(MI/JOHN LEWAR )

KAMPUNG tradisional Waerebo di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, kian menarik minat wisatawan. Setiap tahun kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri terus meningkat.

Seiring terus meningkatnya kunjungan wisatawan, investor pun mulai melirik area sekitar kawasan itu seperti area sekitar Dintor sampai Denge, untuk menyediakan jasa penginapan. Namun, sebelum terlanjur, Bupati Manggarai Deno Kamelus mengeluarkan larangan.

"Saya tidak akan memberikan izin kepada investor untuk bangun hotel di wilayah Dintor sampai Denge," tegas Deno dalam sambutannya saat meresmikan kantor Bank Mandiri di Ruteng, Selasa (15/1) malam.

Wilayah sekitar obyek wisata tersebut, kata Deno, sedang digagas untuk pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Pemerintah daerah akan mendorong masyarakat setempat untuk terlibat dalam usaha pariwisata dengan menjadikan rumah warga sebagai penginapan bagi wisatawan.

"Secara bertahap rumah penduduk dari Dintor sampai Denge dijadikan penginapan bagi wisatawan. Itu yang mau kita bangun," ujarnya.

Perlindungan dan pelibatan masyarakat dalam usaha pariwisata diharapkan agar kemajuan pariwisata dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat.

Sebelumnya, Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat menyampaikan hal serupa saat berkunjung ke Manggarai pada Kamis (10/1) lalu.

Victor mengatakan, meskipun pariwisata di NTT terus meningkat, sumbangan terhadap ekonomi masyarakat sangat kecil. Hal itu disebabkan usaha pariwisata, termasuk penginapan, dikuasai pihak-pihak dari luar NTT.

Karena itu, Victor melarang investor membangun penginapan di sekitar kawasan Waerebo. Tak hanya di Waerebo, di Labuanbajo pun Victor melarang investor untuk membangun usaha penginapan yang bisa digarap oleh masyarakat lokal.

Untuk Labuanbajo, Victor hanya mengizinkan jika ingin membangun hotel bintang satu ke atas. Sedangkan kelas melati ke bawah, menjadi bagian yang dikhususkan kepada masyarakat lokal. Warga setempat bisa menjadikan rumahnya sebagai tempat penginapan.

"Rakyat punya rumah satu kamar dua kamar, dipakai (untuk penginapan bagi wisatawan). Itu sekaligus juga mendorong, melatih mereka (warga) untuk services. Di dunia mana pun community base itu harus dibangun," kata Victor. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya