Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) danmalaria di 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan terus meningkat dalambeberapa waktu terakhir.
Dinas Kesehatan setempat telah mengaktifkan kembali Pokjanal DBD dan Jumantik di tiap kabupaten/kota serta melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Achmad Rusdiansyah, Rabu (30/12) di Banjarmasin.
"Terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit demam berdarah danmalaria di kabupaten/kota di Kalsel. Dinas Kesehatan terus melakukanlangkah-langkah pencegahan dan penanganan penyakit yang menjadi momok masyarakat ini," tuturnya.
Tercatat daerah-daerah yang mengalami peningkatan tajam serangan DBD antara lain, Kabupaten Tanah Bumbu di mana pada periode2014 terdapat 61 kasus serangan DBD dan sepanjang 2015 tercatat sebanyak 272penderita DBD. Kemudian Kabupaten Hulu Sungai Tengah jumlah penyakit yangdisebabkan gigitan nyamuk aedes aegepty ini meningkat dari 169 kasus pada 2014menjadi lebih dari 300 kasus sepanjang 2015.
Daerah lain yang mengalami peningkatanserangan penyakit DBD adalah Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Kotabaru dan tak terkecuali Kota Banjarmasin, ibukota Kalsel. Walau mengaku belum memiliki data lengkap, namun jumlah penderita DBD keseluruhan di Kalsel hingga penghujung tahun ini tercatat lebih dari 2.000 kasus dengan jumlah penderita meninggal dunia mencapai belasan orang yang sebagian besar adalah balita dan anak-anak.
Jumlah kasus DBD ini meningkat tajam dibandingkan 2014 yang hanya 63 kasus, dengan jumlah penderita meninggal dunia sebanyak 17 orang. Selain DBD, penyakit lain yangmenjadi momok masyarakat di Kalsel adalah malaria. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel ada 155 desa/kelurahan masuk dalam kategori merah penyakit malaria. Desa/kelurahan yang dikategorikan merah malaria tersebut terbanyak di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Banjar masing-masing 29 desa. Kabupaten Tabalong 22 desa, Kotabaru 21 desa, Tapin 13 desa, Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Barito Kuala masing-masing 10 desa. Selanjutnya, Kabupaten Tanah Laut delapan desa, Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Balangan masing-masing enam desa serta Kabupaten Hulu Sungai Utara satu desa.(Q-1)