Penghasil Terbesar, Konsumsi Cokelat Warga Sultra Minim
Ilham Wibowo
21/12/2015 00:00
(MI/Amiruddin Abdullah)
Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi wilayah perkebunan kakao terbesar di Indonesia dengan hasil panen lebih dari satu juta ton pertahun. Namun, petani tak pernah mengkonsumsi Cokelat dari tanah garapannya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tenggara Bambang mengatakan konsumsi buah bahan dasar cokelat oleh warganya ini tergolong minim. Peran warga hingga kini hanya menanam, memanen, kemudian menjual.
"Banyak petani atau warga yang mungkin tidak pernah makan cokelat, mereka hanya tahu mengolah menanam dan menjual biji kakao saja," kata Bambang, Minggu (20/12).
Bambang menjelaskan 65 persen produksi kakao Indonesia dijual untuk memenuhi kebutuhan ekspor Amerika. Sisanya untuk pasar Asia dan kebutuhan pabrik dalam negeri.
Menurutnya, konsumsi kakao dalam negeri perlu ditingkatkan khususnya di wilayah terbesar penghasil kakao sendiri. Mengingat sejumlah khasiat yang bisa didapatkan seperti menyembuhkan penyakit darah tinggi hingga pencegah penyakit jantung.
"Kami mengupayakan untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri," kata dia.
Bambang mengatakan upaya yang akan dilakukan pemerintah Provinsi Sultra ialah membangun industri rumah tangga. Cokelat asli dari kebun warga dikombinasikan dengan makanan khas daerah.
"Selain kakao, Sultra juga wilayah penghasil kacang mete. Bisa juga nanti kami galakkan wajib konsumsi cokelat," ucapnya.(Q-1)