Ketua DPD Dukung Perluasan Bandara Ferdinand Lumban Tobing
Astri Novaria
21/12/2015 00:00
(Dok.Istimewa)
Ketua DPD RI Irman Gusman mendengarkan pemaparan rencana pengembangan dan pembangunan Bandara Dr Ferdinand Lumban Tobing.
Bagi Irman, transportasi udara merupakan sarana yang vital untuk pembangunan kawasan pantai barat Sumatera Utara, utamanya memangkas waktu tempuh dari/ke Tapanuli Tengah dan Sibolga.
"Di masa reses sekarang, kunjungan pertama kita ke Tapanuli Tengah. Pertumbuhan penumpang yang sangat luar biasa di bandara ini. Meningkatnya pesat, 96.954 pada tahun 2014, 114.724 pada tahun 2015," ujar Irman, Sibolga, Senin (21/12).
Oleh karena itu, ia memerintahkan kepada Komite II DPD RI untuk selanjutnya dapat memanggil pihak-pihak terkait, seperti menteri BUMN, menteri perhubungan untuk membahas kebutuhan bandara di sejumlah daerah supaya menjadi efektif termasuk di sisi skala ekonominya.
"APBN kan terbatas, jadi harus selektif dan prioritas. Tapanuli Tengah ini radiusnya sampai 12 kabupaten/kota, ke depan ini harus lebih efektif sehingga terjadi efektifitas skala ekonomi. Komite II bisa panggil pihak terakit agar tahun depan bisa dialokasikan di APBN-P," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Bandara Dr Ferdinand Lumbantobing, Ambar Suryono mengatakan pertumbuhan penumpang di Bandara Dr Ferdinand Lumbantobing sangat pesat, sementara sarana dan prasarana yang ada diakuinya kurang memadai.
Oleh karena itu, pihaknya merencanakan akan ada pengembangan dari sisi darat dan sisi udara. Adapun saat ini landasan Bandara Dr Ferdinand Lumbantobing adalah 2190x30 m2 dan akan diproyeksikan menjadi 2500x25 m2, ditambah sekitar 330 meter). Apron 120x80 m2 dapat menampung empat pesawat yakni Garuda, Wings, Hercules dan Susi Air akan diperluas menjadi 290x82 m2.
"Selama ini kalau penumpang datang, jadi membludak. Rencananya pengembangan terminal juga dilakukan dari 733 m2 (kapasitas 360 orang) menjadi 12.530 m2. Kita akan menggunakan tanah kosong di sekitar bandara," paparnya.
Pihaknya memperkirakan pengembangan bandara Dr Ferdinand Lumban Tobing ini menghabiskan anggaran dengan total Rp 603 milyar, dengan rincian anggaran untuk pembangunan sisi udara Rp 253 milyar dan sisi darat Rp 349 milyar. Saat ini, pihaknya sudah menerima lahan seluas 180 ha dari hibah Plt Bupati Tapanuli Tengah, Sukran Jamilan Tanjung.
"Saat ini lagi disusun masterplannya dan butuh rekomendasi dari Bupati dan Gubernur, kalau bisa didorong juga oleh Kementerian Perhubungan untuk pengembangan berikutnya," jelasnya.
Menurutnya, bandara ini saatnya dikembangkan agar mempercepat pertumbuhan perekonomian, pariwisata, dan perdagangan. Karena, transportasi udara merupakan sarana yang vital untuk pembangunan kawasan Pantai Barat Sumatera Utara, utamanya memangkas waktu tempuh dari dan ke berbagai tujuan. (Q-1)