Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KEPALA Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Yamin Abas, menjelaskan bahwa dari 2017 hingga 2018, penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah mengalami peningkatan yang signifikan.
"Pada 2017 ada 76 kasus dan satu orang meninggal dunia, kemudian tahun lalu naik menjadi 122 kasus dan ada tiga orang meninggal dunia," ungkapnya, Jumat (11/1).
Selama 2018, kasus terbanyak berada di Kecamatan Kota Timur yaitu 35 kasus, Kemudian Kecamatan Dungingi ada 24 kasus dan Kota Selatan ada 14 kasus.
Baca Juga: DBD Mulai Mewabah di Semarang
Untuk menekan tingginya angka kasus DBD tersebut pihaknya telah mengajak masyarakat untuk melakukan beberapa langkah, di antaranya menggerakan masyarakat untuk melakukan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) melalui "menguras, menutup dan menimbun", sekaligus Memasang kasa pada ventilasi rumah (3M+1M).
"Melakukan PSN merupakan suatu tindakan paling efektif karena dapat membantu mengurangi jumlah jentik dan telur nyamuk yang tidak musnah setelah dilakukannya penyemprotan atau fogging dengan tujuan memutus mata rantai penularan penyakit untuk membasmi nyamuk dewasa," katanya lagi.
"Kami akan lebih meningkatkan dan mengaktifkan lagi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang ada di tiap kelurahan di Kota Gorontalo, dengan demikian kita dapat menekan jumlah populasi nyamuk, sehingga dapat mengurangi tingkat penularan DBD," ujarnya.
“Serta melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan melatih para siswa bagaimana cara melihat jentik dan membasminya,” pungkas Yamin. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved