Tahun Ini Proyek Jalur Palembayan Diprioritaskan

JALUR Palembayan, Kabupaten Agam, menjadi prioritas pembangunan nasional pada 2019. Pasalnya, jalur tersebut merupakan jalan strategis penghubung dua jalur nasional dengan beberapa kabupaten di Sumatra Barat (Sumbar).

Penegasan ini disampaikan Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sumbar Fathol Bari, kemarin. Jalur tersebut, jelasnya, merupakan akses terdekat Kota Bukittinggi menuju Kabupaten Agam dan Pasaman Barat atau sebaliknya.

Apalagi, sebelumnya Kemenko Maritim, Kementerian PU-Pera, Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, beserta pemerintah kabupaten pada Desember 2018 meninjau ke sana.

“Mudah-mudahan pengalokasian dari APBN dan APBD Provinsi akses jalan yang pusatnya di Palembayan ini bisa lebih cepat terealisasi. Mampu meningkatkan perekonomian kawasan di sekitarnya,” harap Bari.

Camat Palembayan, Ridwan Nusa, menambahkan, jalur yang ada saat ini setidaknya ada tiga titik rawan longsor, yakni kawasan Padang Koto Gadang-Palembayan, Palembayan-Simpang Patai, dan Palembayan-Matur. “Kondisi di sini sangat labil. Pemprov dan pusat sudah tahu itu. Jalur ini penting dan sering longsor. Saking pentingnya, kita buat jalan alternatif di nagari Baringin,” ujar Ridawan.

Pemipaan gas
Pemerintah akan segera membangun pemipaan gas trans-Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Utara-Kalimantan Barat sepanjang 2.000 kilometer. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2021 dan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan industri di Kalimantan yang terus berkembang.

Kepala Bidang Energi, Bagian Perencanaan dan Pelaporan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, Sutik­no, kemarin, mengatakan cadangan gas bumi di Kalimantan sangat besar. Pemanfaatan gas bumi akan mampu mengatasi kondisi krisis energi di Kalimantan.

“Sudah ada komitmen gubernur se-Kalimantan terkait pemanfaatan gas bumi untuk wilayah ini. Pemanfaatan gas bumi merupakan upaya mendukung pengembangan industri dan investasi di Kalimantan,” tutur Sutikno. Sejauh ini eksplotasi sumber daya alam gas bumi sudah dilakukan di Kalimantan Timur sejak lama, serta eksploitasi gas di Pulau Lari-larian Kalsel, sedangkan provinsi lain belum memanfaatkan gas bumi meski memiliki cadangan yang besar.

Menurut Sutikno rencana pemipaan gas trans-Kalimantan ini sebenarnya sudah cukup lama, dengan perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk menjadi pemenang tender pembangunan jaringan perpipaan sepanjang 2.000 kilometer di Kalimantan. Namun, akibat berbagai kendala, realisasi pemipaan gas ini baru pada 2018 digaungkan lagi.

Kepala Dinas ESDM Kalsel, Isharwanto, menambahkan, untuk tahap pertama, jaringan perpipaan gas bumi ini akan dibangun menghubungkan Kaltim dan Kalsel. Jaringan perpipaan berdiameter besar ini dibangun bersamaan dengan pembangunan jaringan rel kereta api trans-Kalimantan. (YH/DY/N-3)