Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
APARAT kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku dari Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang terlibat kontak senjata dengan aparat hingga mengenai dua apolisi di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Saat ini, jumlah DPO Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora yang diyakini masih berada di pegunungan Parigi Moutong sebanyak 10 orang. Tiga di antaranya merupakan pengikut kelompok MIT yang telah dinyatakan menjadi DPO, yakni Rajif Gandi Saban alias Rajes, Aditya alias Idad, dan Alhaji Kaliki.
Polda Sulteng melalui Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hery Murwono mengimbau kepada warga di Poso untuk tetap tenang dan tidak perlu takut. Harus waspada dan saling menjaga situasi keamanan di wilayah masing-masing.
"Mohon kiranya antisipasi dan waspadai. Jangan takut, tetap tenang dalam menyikapi hal ini. Kita saling menjaga semuanya situasi keamanan di wilayah kita ini," imbau AKBP Hery Murwono di Mapolda Sulteng, Kamis (3/1).
Baca Juga: Buru Pelaku Penembakan Polisi, Brimob Polda Sulteng Lakukan Penyisiran
Sebelumnya, aparat keamanan melalui Satuan Tugas Operasi Tinombala pada akhir 2017 telah menyebarkan foto-foto dan imbauan kepada tujuh sisa DPO pimpinan Ali Kalora untuk menyerahkan diri. Imbauan tersebut disebarkan melalui jalur darat dan udara.
Dari tujuh DPO, lima orang di antaranya berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Mereka adalah Askar alias Pak Guru, Qatar alias Fareld, Basir alias Romji, Galuh alias Nae, dan Abu Alim.
Sedangkan, dua orang lainnya berasal dari Poso, Sulawesi Tengah, yakni Ali Kalora dan Namnung alias Kobar.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved