Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BUPATI Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, pihaknya masih terus berkerja mengupayakan agar masyarakat dipindahkan dari pemukiman yang berjarak 1 kilometer dari bibir pantai. Oleh karena itu, para pengungsi dipastikan akan bertambah dengan proses evakuasi yang dilakukan pemerintah setempat.
“Pemerintah pusat sudah memberikan support dukungan sangat luar biasa, jadi kita juga kepala organisasi perangkat daerah (OPD) harus bisa mendampingi para camat untuk menentukan berapa jumlah pengungsi sesungguhnya, kan itu konservasi kita menarik mundur masyarakat dari laut sekitar 1 km,” kata Irna, Sabtu (29/12) di Gedung PGRI, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Dia memastikan, kepala OPD atau kepala bidang bisa menginap, mendampingi, membantu, mengevakuasi, mengidentifikasi, hingga melaporkan kerugian kerugian aset-aset yang hilang dan juga data lengkap korban meninggal dunia.
“Karena memang harus segera di-SK kan oleh bupati untuk bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Mereka semua mendampingi para camat karena tidak hanya pengungsi saja yang harus mendapatkannya, mereka juga mendapatkan pemulihan kesehatan kejiwaannya karena aparat camat syok untuk itu kepala opd ditunjuk. Mohon ditindaklanjuti pak sekda,” sebutnya.
Meskipun demikian, Dia menyampaikan bahwa masyarakat yang berada rumah keluarga tidak dianggap sebagai pengungsi, tetapi sejauh masih tanggap darurat. Katanya, pemerintah juga akan memastikan mereka bisa beraktivitas seperti biasa dan ekonomi juga bangkit di setiap kecamatan.
Sebelumnya, dilaporkan hingga hari ketujuh tsunami terjadi di Selat Sunda, jumlah korban terus bertambah. Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga (29/12) tercatat korban tsunami di Selat Sunda sebanyak 431 orag meninggal dunia, 7.200 orang luka-luka, 15 orang hilang, dan 46.646 orang mengungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPN Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kerugian material antara lain 1.527 unit rumah rusak berat, 70 unit rumah rusak sedang, 181 unit rumah rusak ringan, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak dan beberapa kerusakan fasilitas public.
Korban dan kerusakan material berasal dari lima Kabupaten yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus. Ia merinci jumlah korban dan dampak bencana paling banyak terjadi di Pandeglang, tercatat 292 orang meninggal dunia, 3.976 orang luka-luka, 8 orang hilang, dan 33.136 orang mengungsi. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved