Potensi Bencana Meningkat, Bupati Sukabumi Ingatkan Anak Buahnya Siaga

BENCANA gelombang tsunami di perairan Selat Sunda dijadikan bahan evaluasi bagi Pemkab Sukabumi, Jawa Barat. Para perangkat daerah hingga aparaturpemerintahan kecamatan dan desa pun diimbau selalu siap siaga dengan berbagai kemungkinan potensi bencana.

"Pertama kami mengucapkan duka cita yang sangat mendalam terhadap kejadian yang dialami saudara-saudara kita semuanya di Banten dan Lampung. Bagi kami bencana ini tentu jadi bahan evaluasi yang harus dicermati. Semua perangkat daerah hingga camat dan kepala desa harus aktif memanfaatkan alat komunikasi dengan efektif dalam potensi-potensi kebencanaan," tegas BupatiSukabumi, Marwan Hamami, di Pendopo Negara, Selasa (25/12).

Kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana bukan tanpa alasan. Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah terluas kedua se-Jawa dan Bali. Berbagai potensi kerawanan bencana terbilang cukup komplet, termasuk tsunami karena wilayah tersebut berada di sesar Cimandiri dan memiliki bentangan pesisir pantai sepanjang hampir 117 kilometer.

"Masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan dengan musim pancaroba seperti sekarang. Di pesisir pantai selatan, sekarang sudah memasuki angin musim barat yang biasanya berlangsung selama Desember hingga Maret. Arus, gelombang, maupun angin relatif cukup tinggi," jelasnya.

Bencana tsunami di perairan Selat Sunda yang dipicu erupsi Gunung Anak Krakatau itu secara langsung maupun tidak langsung cukup berpengaruh terhadap wilayah Sukabumi. Namun bukan dampak terhadap kerusakan bangunan atau fasilitas, tapi lebih ke arah tingkat kunjungan wisatawan.

"Tentu ada pengaruhnya. Kabaranya ada wisatawan yang memilih membatalkan berwisata ke kawasan geopark (Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark). Tapi kami tegaskan kepada wisatawan, tsunami di perairan Selat Sunda itu karena dampak Gunung Anak Krakatau, bukan pergeseran lempengan. Jadi tidak ada pengaruhnya ke Sukabumi," tuturnya.

Baca juga: Babel akan Kirim Relawan dan Bantuan Untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Selain terus mengingatkan masyarakat dan semua perangkat daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan bencana, Marwan juga mengaku telah mengirimkan personel ke lokasi bencana tsunami. Relawan yang diberangkatkan berasal dari PMI Kabupaten Sukabumi dan Pramuka Peduli.

"Mereka berangkat pada Minggu pagi. Mereka merupakan tim awal sambil kami mempersiapkan bantuan yang dibutuhkan korban bencana," kata Marwan.

Kewaspadaan lain yang sekarang jadi fokus yakni pengamanan libur panjang Natal dan Tahun Baru 2019. Sejumlah objek wisata di Kabupaten Sukabumi, terutama di wilayah pantai, masih menjadi favorit wisatawan lokal maupun domestik.

"Tentu kami tidak berharap terjadinya kecelakaan laut, lalu lintas, maupun lainnya. Kami terus upayakan meminimalkan berbagai potensi kebencanaan yang terjadi," pungkasnya. (OL-3)