Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DIRJEN Perhubungan Darat Budi Setiyadi memprediksi puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru akan terjadi pada 1 Januari 2019. Kendati demikian, pihaknya pun tetap mengantisipasi bila arus balik terjadi pada 25 Desember mendatang.
"Perkiraan arus balik, masyarakat banyak pilihan untuk pulang, puncak arus balik 25 Desember. Tapi kan libur panjang sampai 1 Januari. Kalau ikut anak sekolah 31 Desember baru pada pulang, tanggal 1 Januari puncak arus baliknya," katanya saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (22/12).
Untuk mengantisipasi arus balik nantinya, Budi mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah langkah, salah satunya dengan skema contra flow atau pemberlakuan sistem lawan arus.
Berdasarkan data yang diperolehnya, empat hari sebelum Natal sudah terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta.
Baca juga: Nataru, Harga Cabai Rawit di Klaten Melonjak
"Empat hari sebelum Natal, sekarang sudah 92 ribu kendaraan yang keluar Jakarta. Kalau harian biasanya sekitar 60 ribu kendaraan," katanya.
Dalam libur Natal dan Tahun Baru itu, ia mengatakan ada potensi kemacetan dari Jakarta sampai Cikampek. Untuk mengatasi ini, pihaknya akan membuat strategi untuk mengurai kemacetan mulai dari menghentikan proyek yang ada, contra flow, atau mengarahkan sebagain kendaraan ke jalan nasional biasa.
"Dari Cikampek ke Cirebon potensi kemacetan masih ada. Kalau dari Cirebon sampai Semarang, Semarang sampai Surabaya, itu potensi kemacetan belum terjadi, tapi yang paling rawan kecelakaan, karena kelelahan," pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved