Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat beserta TNI/Polri di wilayah tersebut memastikan kesiapan pengamanan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. Hal itu dibuktikan dengan dilakukannya gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2018, di Gasibu, Bandung, Kamis (20/12).
Selain dari unsur TNI/Polri, apel siaga ini dihadiri ribuan personel gabungan dari Basarnas, Satpol PP, Dinas Perhubungan, serta perwakilan masyarakat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengatakan jumlah petugas gabungan yang akan diterjunkan untuk pengamanan ini berjumlah 28.328 orang yang terdiri dari 19.279 polisi, 5.200 TNI, dan 3.849 satuan pengamanan.
Mereka akan disebar ke 179 pos pengamanan dan 39 pos pelayanan serta sejumlah lokasi yang berpotensi terjadi persoalan.
"Ingin memastikan Natal dan Tahun Baru yang luar biasa aktivitasnya bisa berjalan dengan aman dan kondusif," kata Emil.
Dengan begitu, dia meminta masyarakat, khususnya yang akan melaksanakan perayaan tersebut, tidak ragu dalam menjalankan aktivitas.
Baca juga: KAI Daop 8 Siapkan 6 Kereta Tambahan untuk Libur Natal dan Tahun Baru
"Roh keseharian berbangsa bernegara Pancasila memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam memeluk agama, untuk merayakan acara keagamaan sebagai wujud kepercayaan terhadap Tuhan," katanya.
Emil mengakui, aktivitas perayaan ini khususnya Tahun Baru berpotensi mengundang persoalan jika tidak dijaga dengan baik. Beberapa hal negatif itu di antaranya berkendara secara ugal-ugalan, kecelakaan lalu-lintas, hingga permasalahan yang berlatar belakang SARA.
"Sehingga diperlukan pengamanan yang maksimal untuk menjamin terselenggaranya kegiatan-kegiatan tersebut," katanya.
Terkait itu, Emil mengapresiasi kesiapan TNI/Polri dalam melaksanakan tugas pengamanan.
"Saya apresiasi kepemilikan teknologi Polda. Sehingga akhir tahun ini aman dan lancar," katanya seraya menyebut Operasi Lilin Lodaya 2018 ini dimulai pada 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019
Di tempat yang sama, Kepala Polda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto menyebut pengamanan Natal dan tahun baru di Jawa Barat ini satu hari lebih cepat dibanding provinsi lainnya.
"Kita gelar pasukan khusus Jawa Barat satu hari sebelumnya. (Provinsi) yang lainnya besok, supaya anggota kami siapkan pospam," katanya.
Dia mengakui, hal ini dilakukan karena wilayahnya memiliki banyak potensi persoalan pada momentum ini. Selain jumlah penduduk yang banyak, menurutnya, Jawa Barat pun menjadi perlintas karena berada di antara provinsi besar lainnya.
Agung pun meminta masyarakat agar tidak berlebihan khususnya dalam merayakan tahun baru. Dia mengimbau warga agar tidak melakukan kegiatan di luar rumah sehingga lebih baik beraktivitas di rumah yang lebih bermanfaat.
"Lebih baik berdoa kepada Allah, di masjid, daripada hura-hura," katanya.
Meski begitu, dia memastikan pihaknya bersama TNI dan petugas lainnya siap menjaga kondusivitas.
"Sinergi TNI/Polri siap untuk melindungi masyarakat," katanya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved