Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
CACAT fisik bukanlah halangan bagi seseorang untuk berkarya. Rahmat Hidayat jadi salah satu contoh orang yang ditakdirkan sejak lahir memiliki kecacatan fisik pada tangan dan kakinya. Namun, kekurangan itu tidak menghalanginya untuk menggapai sukses menjadi desainer profesional.
Walaupun kedua tangannya kurang sempurna alias cacat, pria 25 tahun itu telah membuat keluarganya bangga. Pasalnya, dari setiap hasil karyanya dalam mendesain pakaian sudah bisa menghidupi dan memberi nafkah bagi keluarganya. Padahal dia tidak pernah mengenyam pendidikan formal desain di sekolah.
Hingga saat ini, tidak terhitung karya yang telah dihasilkan melalui goresan penanya. Rahmat pun mengaku sudah lupa kapan pertama kali membuat desain busana. Namun yang diingatnya, minat pada bidang desain bermula dari kebiasannya menggambar ketika masih berusia lima tahun.
"Dari kecil sudah suka menggambar, tapi cuma coret-coretan di kertas. Kalau tidak salah, setelah berumur sekitar 10 tahun, saya mulai gambar-gambar desain baju sampai sekarang," kata Rahmat di kediamannya di Kampung Ciawitali, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (27/11).
Rahmat menyebut, film Korea berjudul "King of Fashion" dan desainer Ivan Gunawan menjadi inspirasinya untuk membuat desain secara otodidak tanpa dibimbing oleh siapa pun.
Sempat minder, Rahmat memberanikan diri menjual salah satu desainnya seharga Rp50 ribu yang diposting melalui Facebook.
"Setiap hasil karya saya diposting di medsos dan dijual Rp50 ribu. Kalau respon selalu positif. Penjualan enggak tentu, kadang-kadang bisa dapat Rp400 ribu dari empat desain yang saya buat," beber Rahmat yang mengaku ingin bertemu langsung dengan Ivan Gunawan.
Desain rancangan Rahmat lebih banyak berciri khas pakaian muslim dengan permainan berbagai paduan warna. Meski sebagian besar desainnya adalah pakaian muslim, dia terus berupaya membuat desain lainnya sesuai pesanan.
"Dari profesi ini, saya sudah bisa menghidupi ibu dan empat orang adik saya yang masih kecil. Dengan begitu, saya harapkan ini bisa memotivasi orang seperti saya untuk selalu berkarya," ujar Rahmat yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara ini.
Hasil karya Rahmat diapresiasi desainer papan atas, Anne Avantie yang langsung berkunjung ke kediamannya. Anne mengaku kagum dengan bakat yang dimiliki Rahmat. "Rahmat menggambar karena memiliki instruksi yang datang dari hati kemudian direspon," ungkap Anne.
Anne pun mengatakan, Rahmat spesialis mendesain busana muslim, sehingga hati dan karakternya mengarah kepada bagaimana dia bisa mewujudkan apa yang dipikirkan dan diinginkan, kemudian dicurahkan.
Anne juga meminta Rahmat tidak merasa rendah diri dengan kekurangan yang dimilikinya karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved