Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Polisi Larang Nelayan Masuk TKP Pencarian Pesawat

Cikwan Suwandi
01/11/2018 15:50
Polisi Larang Nelayan Masuk TKP Pencarian Pesawat
( ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

KAKORPOLAIRUD Baharkam, Irjen Chairul Noor Alamsyah, meminta nelayan untuk tidak memasuki titik koordinat pencarian tim gabungan evakuasi dilokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610.

"Sebaiknya untuk nelayan tidak masuk ke TKP. Karena TKP itu sudah ada pembatasan. Beberapa titik pencarian itu sudah ada tim yang dibagi dalam pencarian," kata Chairul dalam jumpa pers di Posko Aku Polda Kabar, Tanjungpakis, Karawang, Kamis (1/11).

Akan tetapi, Chairul mengimbau kepada seluruh nelayan diperairan Jawa Barat bagian utara untuk ikut melaporkan jika menemukan korban maupun serpihan pesawat.

Ia mengatakan, pihaknya melalui kapolda, kapolres, kapolsek, hingga bhabinkamtibmas telah mengimbau nelayan turut membantu menyisir korban dan puing pesawat.

"Saya imbau kepada masyarakat seputaran pantai, membantu petugas. Jika menemukan langsung laporkan kepada para petugas. Kami ditemukan dan dilaporkan, kami pasti akan langsung datang. Seluruh temuan itu, jika bagian tubuh korban akan kami bawa Rumah Sakit Polri (Kramat Jati)," katanya.

 

Baca Juga:

Menhub: Pejabat Lion Air yang Dibebastugaskan belum tentu Dipecat

Lion Janji Transparan soal Penyebab Jatuhnya JT610

 

Jika ditemukan serpihan pesawat, lanjut dia, pihaknya akan membawanya ke tempat khusus yang sudah disiapkan oleh tim di Jakarta.

"Di sana sudah siap tim dari DVI dan Laboratorium Polri," katanya.

Ia juga mengungkapkan memasuki hari keempat, sebanyak 1.134 personel gabungan dengan menerjunkan 13 kapal dari berbagai instansi terkait.

"Sesuai dengan surat perintah, pencarian dilakukan sampai 12 November 2018," ucapnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik