Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
PEMERINTAH memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 untuk mengurangi trauma setelah peristiwa yang menimpa orang dekat mereka.
"Kami akan berikan pendampingan psikologis. Keluarga korban akan didampingi," ujar Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta, Senin (29/10) malam.
Dalam upaya mengurangi beban keluarga korban itu, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Hal itu dibenarkan Kepala Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto Kombes (Pol) Musyafak.
Dia menjelaskan timnya siap memberikan bantuan psikologis bagi keluarga korban.
"Itu untuk penyembuhan trauma," tutur Musyafak.
Baca juga: DVI Polri Tunggu Kedatangan Keluarga Korban Lion Air
Pesawat tipe Boeing 737 Max 8 dengan nomor penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten menuju Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka Belitung hilang kontak pada Senin (29/10), sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP tersebut dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S-107 07.16 E. Pesawat berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat sempat meminta kembali ke tempat pemberangkatan semula atau return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Korban dari pesawat nahas akan dievakuasi ke RS Polri.
Pesawat itu membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan lima awak pesawat. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved