Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Tiongkok Minati Buah Naga Asal Bali

Arnoldus Dhae
28/10/2018 20:50
Tiongkok Minati Buah Naga Asal Bali
(ANTARA FOTO/Ari )

PASAR Tiongkok kini mulai berminat mengimpor buah naga asal Bali. Sebelumnya manggis juga sudah diekspor ke sana.

Untuk memastikan kualitas dan prosesnya, Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Denpasar Irsan Nuhantoro dan Otoritas Karantina Tiongkok Cina melakukan kunjungan selama 3 hari di Denpasar.  

"Dengan rasa yang khas, Tiongkok mulai melirik buah naga," kata Irsan di rumah kemasan buah naga di Denpasar, Bali, Minggu (28/10).

Kunjungan ini merupakan persiapan penyusunan protokol bagi masuknya buah naga ke Tiongkoka. "Mitigasi risiko organisme penganggu tumbuhan harus dilakukan secara terpadu mulai dari hulu hingga ke hilir. Sehingga produk yang dihasilkan dapat terjamin kualitasnya dan bebas dari organisme penganggu tumbuhan," kata Chang, Ketua Rombongan Otoritas Karantina Tiongkok.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Pertanian, buah Naga (Hylocereus sp) saat ini tumbuh merata d Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Banten dan Jawa. Dengan luas area produksi 2.673 hektare (ha) dengan Banyuwangi merupakan area terbesarnya, hampir 90% dengan total produksi 280 ton di 2017. 

Bentuknya yang eksotis dengan rasanya yang manis dan khasiatnya bagi kesehatan, membuat buah ini banyak diminati Singapura dan Timur Tengah dan kini bersiap masuk ke pasar Tiongkok.

Aparat otoritas Tiongkok lakukan kunjungan ke gudang pemilik dan melihat langsung proses pemeriksaan Inline Inspection oleh karantina Denpasar. Mulai dari lahan tanaman buah naga, kemudian ke rumah kemas hingga ke laboratorium Karantina Tumbuhan. 

Kunjungan Otoritas Karantina Tiongkok ke lokasi ini merupakan verifikasi manajemen potensi risiko. Hal ini dilakukan untuk memverifikasi kesesuaian data teknis yang telah disampaikan oleh pihak Karantina Indonesia, terkait mitigasi risiko pada jaminan kesehatan tumbuhan.

Hasil dari kunjungan ini nanti akan ditindaklanjuti sebagai bahan penyusunan protokol yang menjadi ketetapan sistem operasional prosedur, dalam menangani komoditas buah naga untuk ekspor ke Tiongkok. 

Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian akan mengawal ketat protokol karantina tiap produk pertanian yang akan diperdagangan di pasar global. 

"Kunci utama menembus pasar global bagi produk pertanian adalah adaptasi, konsistensi, dan inovasi," kata Antarjo Dikin, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Kementan.

"Untuk jaminan keamanan pangan produk segar asal tumbuhan jika dibutuhkan negara tujuan ekspor, otoritas keamanan pangan di masing-masing provinsi dapat mengeluarkan sertifikat Jaminan Keamanan Pangan atau fit for human comsumption

," jelas Antarjo.

Jaminan keamanan pangan dilihat dari penggunaan bahan kimia berbahaya dalam budidaya. Hal ini dilakukan melalui uji laboratorium pangan untuk menyatakan bebas bahan kimia berbahaya atau pestisida serta harus mengikuti standard Good Agriculture Practice atau GAP. (O-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya