Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SELUAS 1.300 hektare lebih kawasan hutan Gunung Ciremai terbakar. Kebakaran terjadi selama 15 hari dan baru padam setelah dikerahkan Heli Mi-8 milik BNPB.
"Untuk di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) lahan yang terbakar seluas lebih kurang 1.310 hektar sedangkan di kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK) diperkirakan mencapai 19 hektar," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Selasa (16/10).
Proses pemadaman, lanjut Agus sebelumnya dilakukan secara manual. Namun karena titik api tak kunjung padam, akhirnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu dengan menerjunkan helikopter Mi-8 dan melakukan water booming untuk memadamkan api.
Pengerahan helikopter dilakukan sejak Sabtu (13/10). Berangkat dari Bandara Penggung, Cirebon,selanjutnya pesawat melakukan pengisian air di Situ Cipariuk, Desa/Kecamatan Pasawahan. Dilanjutkan dengan pengeboman lahan yang yang masih mengeluarkan asap.
Pengeboman air juga dilakukan pada Minggu (14/10) dan Senin (15/10). Di hari terakhir yaitu Senin (15/10) dilakukan pembasahan di area Blok Panyusupan Batu Arca, Sigedong dan Cicangkrung hingga pukul 11.43 WIB. Pembasahan kembali dilanjutkan di hari yang sama, namun pada sore hari, dengan menggunakan 4.000 liter air. Pembasahan dilakukan untuk memastikan seluruh titik rawan tersebut telah aman. Total pembasahan area kebakaran dilakukan sebanyak 69 kali atau menumpahkan 276 ribu liter air.
Saat ini, lanjut Agus, titik api di wilayah hutan Gunung Ciremai sudah padam. Asap pun sudah tidak terlihat lagi. Selanjutnya upaya penyisiran dan pemantauan area kebakaran di kawasan hutan TNGC merupakan tanggung jawab dan kewajiban dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved