Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MAHASISWA jurusan Teknik Mesin Politeknik Sukabumi, Jawa Barat, berhasil membuat mobil offroad tubular. Tak menutup kemungkinan ke depan mobil tersebut bakal diproduksi massal.
"Ini merupakan bagian tugas akhir mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Ada 11 orang mahasiswa yang mengusulkan membuat mobil offroad tubular," kata Direktur Politeknik Sukabumi, Nonda Muldani, ditemui di Kampus Politeknik Sukabumi.
Spesifikasi mobil offroad tubular itu menggunakan mesin Suzuki Jimny tahun 1983. Mesinnya masih orisinil belum oversize. Power Train orisinil Suzuki Jimny. 4 Wheel Drive dengan differential sudah lock weld. Suspensi menggunakan spring coil with adjusting (bisa disetel) dan 4 link.
Sedangkan untuk pendingin menggunakan fan electric. Sementara electrical menggunakan engine start with engine cut, saklar toggle/pesawat, lampu 72 watt LED. Sistem kemudi menggunakan tilt steering with gear box reduksi tapi belum power steering. Sedangkan ban berjenis komodo.
"Kalau mesin memang masih cabutan. Tapi kalau rangka 100% dibuat para mahasiswa di sini. Kami masih akan terus kembangkan, misalnya dengan penggunaan IFS (Independent Front Suspension," terangnya.
Proses pengerjaannya membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Pengerjaannya melibatkan 11 orang mahasiswa semester akhir jurusan Teknik Mesin atau mereka menamakan diri Eleven Tubular.
"Biaya pembuatannya kalau dikalkulasi sekitar Rp50 juta. Kita beli mobil, kemudian mesinnya yang kita manfaatkan," ujarnya.
Mobil offroad tubular buatan mahasiswa Teknik Mesin Politeknik Sukabumi itu mulai dilirik sejumlah pemesan, seperti dari Kalimantan dan Lampung. Nonda mengatakan para mahasiswa itu sudah siap mengerjakannya asalkan dengan harga layak karena pembuatannya membutuhkan biaya tak sedikit.
Pembuatan mobil offroad tubular itu akan jadi modal mahasiswa Teknik Mesin Politeknik Sukabumi mengikuti kompetisi antarperguruan tinggi nanti. Ia tak memungkiri mobil offroad tubular yang sudah berhasil dirancang para mahasiswa itu masih butuh banyak penyempuranaan.
"Makanya mobil ini kami beri nama #Karya 1. Ke depan bakal ada penyempurnaan-penyempurnaan. Kalau untuk kebutuhan offroad, suspensinya harus diganti, chasis juga harus mampu menahan lompatan dengan struktur ringan tapi kuat. Chasis-nya harus dinamis. Apalagi offroad itu segala medan tak bisa diprediksi," ungkap dia.
Alasan para mahasiswa yang tergabung dalam Eleven Tubular ini memilih membuat mobil sebagai tugas akhir, menurut salah seorang mahasiswa bernama Rezki Muhammad, didasari pesatnya dunia otomotif saat ini. Setiap tahun pabrikan-pabrikan mobil mengeluarkan produk-produk terbaru dengan berbagai inovasi. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved