Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KRISIS air bersih masih terjadi di sejumlah desa yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hingga saat ini jumlah wilayah yang terdampak kekeringan di Kabupaten Cianjur sebanyak 10 kecamatan.
"Ada permintaan distribusi air bersih dari warga di Kecamatan Naringgul, Sindangbarang, Campakamulya, dan Sukanagara. Laporannya baru masuk," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno.
Kekeringan masih menjadi fokus perhatian Pemkab Cianjur. Status siaga darurat kekeringan masih berlaku hingga 31 Oktober 2018. "Beberapa kali memang terjadi hujan tapi tak merata," jelasnya.
Wilayah yang sudah melaporkan terjadinya kekeringan di Kabupaten Cianjur yakni Kecamatan Cibeber, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Campakamulya, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Cijati, Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan Naringgul, dan Kecamatan Sukanagara.
Sugeng menyebutkan potensi terjadinya pergerakan tanah hingga memicu terjadinya longsor pascakemarau panjang relatif cukup tinggi. Pasalnya, tanah yang kering lalu diguyur air hujan bisa menyebabkan kondisinya jadi gembur.
Wilayah yang diwaspadai berpotensi terjadi pergerakan tanah yang memicu terjadinya longsor berada di wilayah utara dan selatan. Di utara wilayah yang diwaspadai berada di Kecamatan Sukaresmi dan Cikalongkulon. Sedangkan di wilayah selatan berada di Kecamatan Campakamulya dan Sukanagara. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved